Monthly Archives: June 2013

Top 2013 Books … so far

top2013top2013_1

Share your fave books in 2013 🙂

20130622-091605.jpg

[Book Review] The Diary of a Young Girl by Anne Frank

book_info

AF

book_blurb

The diary as Anne Frank wrote it. At last, in a new translation, this definitive edition contains entries about Anne’s burgeoning sexuality and confrontations with her mother that were cut from previous editions. Anne Frank’s The Diary of a Young Girl is among the most enduring documents of the twentieth century. Since its publication in 1947, it has been a beloved and deeply admired monument to the indestructible nature of the human spirit, read by millions of people and translated into more than fifty-five languages. Doubleday, which published the first English translation of the diary in 1952, now offers a new translation that captures Anne’s youthful spirit and restores the original material omitted by Anne’s father, Otto — approximately thirty percent of the diary. The elder Frank excised details about Anne’s emerging sexuality, and about the often-stormy relations between Anne and her mother. Anne Frank and her family, fleeing the horrors of Nazi occupation forces, hid in the back of an Amsterdam office building for two years. This is Anne’s record of that time. She was thirteen when the family went into the “Secret Annex,” and in these pages, she grows to be a young woman and proves to be an insightful observer of human nature as well. A timeless story discovered by each new generation, The Diary of a Young Girl stands without peer. For young readers and adults, it continues to bring to life this young woman, who for a time survived the worst horrors the modern world had seen — and who remained triumphantly and heartbreakingly human throughout her ordeal.

thoughts

The Diary of a Young Girl merupakan salah satu buku tentang Holocaust yang paling terkenal. Sampai sekarang, banyak sekolah yang mewajibkan siswanya untuk membaca karya Anne Frank ini. Bahkan salah satu penerbit yang fokus di buku Young Adult baru saja merilisnya dengan judul berbeda.

Gue belum pernah membaca buku harian Anne Frank ini. Kebetulan gue sedang mood membaca tema Holocaust dan historical (fiction), dan eventnya berbarengan dengan tema baca bareng BBI. Selain itu, tanggal 12 Juni kemarin adalah hari ulang tahun Anne. Momennya sangat tepat untuk membaca buku ini.

The Diary of a Young Girl tidak sengeri The Boy in the Striped Pyjamas. Mungkin karena Anne menceritakan kesehariannya di Annex, tempat ia dan keluarganya bersembunyi. Anne menggambarkan situasi yang mencekam, namun tidak terlalu seram. Sebelum bersembunyi, Anne masuk ke sekolah khusus untuk kaum Yahudi karena peraturan anti-semitik yang dibuat oleh si kumis nanggung, Hitler. Orang Yahudi diperlakukan seperti orang kulit hitam di Amerika sewaktu diskriminasi rasial masih marak sebelum tahun 1970an. Hitler membenci kaum Yahudi karena mereka dianggap sebagai penyebab kekalahan Jerman pada PD I, krisis ekonomi, dan semua bencana yang terjadi di Jerman. Dan, bodohnya, banyak yang mempercayai omong kosong si Fury berkumis nanggung itu.

Keluarga Frank menempati annex di kantor lama ayah Anne, Otto. Pegawai di kantor tersebut menyembunyikan Anne dan keluarganya, dan menyuplai makanan serta kebutuhan sehari-hari. Mereka tinggal bersama keluarga van Daan juga Mr. Dussel yang sering membuat Anne kesal. Anne menyukai Peter van Daan, namun Otto melarang hubungan mereka.

Selama dua tahun, dimulai saat Anne berulangtahun ke 13 pada tahun 1942, ia mulai menulis diary yang ia beri nama Kitty. Anne mencurahkan segala perasaannya dalam diary tersebut, termasuk betapa ia merasa seperti pengecut saat ia melihat beberapa orang Yahudi yang digiring entah kemana, juga disiksa. Sementara ia dan keluarganya bersembunyi di balik rak buku. Selama dua tahun bersembunyi di annex, tentu membuat penghuninya depresi dan ketakutan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Demi keselamatan, mereka harus bersembunyi seperti tikus di gudang.

Ending dari kisah Anne Frank memang menyedihkan. Seseorang melaporkan keberadaan keluarga Frank, hingga mereka semua ditangkap. Otto selamat dan berhasil keluar dari camp. Ia menerima buku harian anaknya, menyortirnya, dan menerbitkannya. Anne Frank bercita-cita ingin menjadi penulis atau jurnalis. Walau ia sudah tiada, mimpinya menjadi kenyataan, bahkan namanya terkenal hingga ke segala penjuru dunia. Namun, hingga saat ini, si pengkhianat yang melaporkan tentang penghuni annex masih menjadi misteri.

Banyak kontroversi yang mengiringi buku ini. Ada yang menyebutkan bahwa diary Anne adalah rekayasa Yahudi. Ada juga yang bilang bahwa tulisan Anne ditulis oleh orang lain. Supaya memiliki efek dramatis, dibuat seolah-olah itu adalah karya anak Yahudi yang meninggal semasa holocaust. Gue baca di salah satu blog, bahwa seseorang bernama Meyer Levin, penulis kebangsaan Amerika, dijanjikan uang sejumlah $50,000 oleh Otto Frank untuk menulis buku dengan memakai nama Anne. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa holocaust itu fiktif. Untuk membuktikan keraguan publik, tulisan tangan Anne Frank diteliti. Hasilnya positif, diary itu bukan hoax. Hanya saja Otto memilah-milah tulisan yang layak untuk konsumsi publik. Anne menuliskan di buku hariannya bahwa ia kurang suka dengan ibunya. Tulisan yang menyudutkan ibu dan penghuni annex yang lain tidak diterbitkan. Layaknya naskah yang masuk ke meja editor, tentu semua mengalami proses editing. Begitu juga dengan tulisan Anne Frank.

Kontroversi baru kembali muncul ketika The Diary of a Young Girl – Definitive Edition dirilis. Buku tersebut dibanned oleh beberapa sekolah karena dianggap terlalu raunchy untuk remaja.

Despite the controversies, I enjoyed reading Anne’s honest writings about her innermost feelings toward the situation. Kadang ABG banget, kadang galau, kadang centil, bitter, kadang ia bisa menjadi sangat dewasa. Buku ini salah satu peninggalan sejarah selama PD II dan gue yakin kalau buku ini otentik.
Gue pasti akan menyuruh anak gue baca buku ini, tapi menunggu dia cukup umur dulu. Hopefully one day I can visit Anne Frank museum and the annex where she lived. Satu pelajaran paling berharga yang gue dapat dari buku ini adalah: seburuk apapun situasi yang kita alami, jangan menyerah atau putus asa. Bertahan hidup hingga takdir membawa kita.

quotes

I keep my ideals, because in spite of everything I still believe that people are really good at heart.

I wish I could ask God to give me another personality, one that doesn’t antagonize everyone.

Think of all the beauty still left around you and be happy.

Laziness may appear attractive, but work gives satisfaction.

I don’t think of all the misery, but of the beauty that still remains.

How wonderful it is that nobody need wait a single moment before starting to improve the world.

We all live with the objective of being happy; our lives are all different and yet the same.

I wish I could come out of the closet.

tidbits* Sebelum diberi judul “the Diary of a Young Girl”, naskah tulisan Anne diberi judul “The Annex”.

* Selain memberi nama Kitty, Anne menjuluki diarynya dengan sebutan Pop, Phien, Jetty, Loutje, etc.

* Anne mengalami depresi selama bersembunyi di Annex. Ia mengkonsumsi valerian untuk mengatasi depresi.

 

bookj5

 

Setelah membaca The Diary of a Young Girl, gue tertarik untuk membaca dua buku berikut:

annef

Rencananya kisah Anne Frank akan diremake oleh Disney dalam waktu dekat.

Berdasarkan biografi Melissa Muller

Anne Frank The Whole Story Part 1
Anne Frank The Whole Story Part 2
The Diary of Anne Frank 2009 here

Tentang Sengketa Anne Frank di sini

Anne Frank’s film footage here

 

20130622-091605.jpg

This is How I Write a Review

20130627-073335.jpg

Menulis resensi selalu menjadi tantangan bagi gue, karena, jujur aja, gue belum mengerti bagaimana cara menulis resensi dengan baik dan benar.
Sebelum punya blog, gue menulis resensi di Goodreads. Tapi, jeleknya, I didn’t make it as a habit. Karena di Goodreads tidak ada kewajiban untuk menulis review. Dengan ngeklik tanggal selesai baca, daftar buku yang dibaca otomatis muncul di list.

Lama-lama, gue sadar akan pentingnya menulis review. Penting karena buku yang sudah kita beli dan dibaca patut mendapat apresiasi. Walau hanya satu – dua kalimat, puas atau tidak puas, rasanya setiap buku berhak mendapat review dari pembaca. Gue jadi membayangkan penulisnya bersusah-susah selama proses menulis buku, belum lagi risetnya. Menulis resensi tidaklah serumit itu. Jadi, gue mulai membiasakan diri untuk menulis resensi setelah habis membaca.

Gue selalu membaca di kamar. Kadang-kadang di ruang tengah kalau kamar sedang dibersihkan. Peralatan wajib ketika mereview adalah tablet. Karena sangat penting bagi gue untuk mencatat poin penting dan kutipan yang akan ditampilkan dalam resensi.

Selama membaca, gue pasti akan sibuk membuat catatan di tablet, kemudian lanjut baca lagi. Selain menyimpan poin penting dan catatan berisi kutipan, cara tersebut memudahkan gue untuk mengingat plot, juga membuat gue lebih mengerti akan isi cerita. Seperti halnya saat kuliah, gue biasa mencatat kembali mata kuliah yang diajarkan di kelas. Jadi, untuk satu mata kuliah, gue selalu punya dua buku catatan, yang satu berisi coretan kasar, yang satu versi rapinya. Demikian juga saat mereview. Gue baru sadar kalau kebiasaan dulu terbawa hingga sekarang.

Sebelum posting, gue akan membaca ulang hingga dua-tiga kali sebelum klik tombol publish. Karena gue sering typo, gue merasa wajib untuk cek dan ricek ketikan. Kedua, ketika membaca ulang, biasanya gue akan ingat hal-hal yang terlewat, jadi bisa sekalian dimasukkan.

Isi review sendiri biasanya menilai cover buku, gaya bertutur penulis, plot, juga karakter. Gue berusaha untuk mengimbangi poin positif dan negatif sebuah buku. Kalau gue merasa sangat puas, gue merasa tidak perlu mencari-cari kesalahan buku tersebut. Gue sendiri tidak memposisikan gue sebagai kritikus (because I’m not). Bahasa yang gue gunakan juga seperti ini adanya, karena gue tidak pandai berformal-formalan, baik di dunia maya maupun dunia nyata.

Sejak bergabung dengan BBI, gue banyak belajar dari postingan teman-teman. Gue juga membaca beberapa artikel cara meresensi yang baik dan benar. Gue merasa mendapat banyak ilmu dari sana. Bagi gue, menulis sama pentingnya dengan membaca. Menulis adalah terapi bagi jiwa, sarana mengeluarkan uneg-uneg dan pikiran yang tumpang-tindih di kepala, termasuk pikiran berisi cerita fiksi. Selain itu, menulis review juga adalah sarana latihan bagi gue untuk bisa menulis lebih baik lagi.

20130330-114856.jpg

Pic from favim.com
Membalas tantangan dari Aul

[Book Review] Daddy’s Little Girl by Mary Higgins Clark @Gramedia

book_infodaddy

book_blurb

Ketika Ellie Cavanaugh berusia delapan tahun, kakaknya, Andrea, tewas dibunuh di dekat rumah mereka di Oldham-on-the-Hudson.

Ada tiga tersangka: Rob westerfield, pemuda tampan dari keluarga kaya setempat, yang diam-diam menjalin hubungan dengan Andrea; Paulie Stroebel, teman sekelas yang diam-diam mencintai Andrea; dan Will Nebels, pekerja serabutan yang suka menawarkan jasa kepada para tetangga.

Kesaksian Ellie membuat pria yang ia yakini pembunuh kakaknya, dipenjara selama 22 tahun. Namun si terhukum tak pernah mengakui kesalahannya. Ketika orang ini dibebaskan bersyarat, Ellie memprotes pembebasannya. Namun si pembunuh tetap dibebaskan, dan kembali ke Oldham. Tak ingin nama orang ini dipulihkan, Ellie juga kembali ke Oldham dan melakukan penyelidikan untuk membuktikan orang ini memang bersalah.
Penyelidikan itu ternyata mengungkap peristiwa yang lebih mengerikan, yang selama ini tidak diketahui.

thoughts

Bulan ini pace baca gue agak melambat karena sedang menyelesaikan PR menulis yang belum kelar juga, sementara deadline kian dekat mengejar.

First impression gue terhadap buku ini: kenapa gue nggak baca buku karya Mary Higgins Clark dari dulu-dulu? Kurang eksplorasi dan kurang membaca menyebabkan gue hanya membaca buku dari pengarang tertentu saja. Lesson learned. Dengan adanya internet, informasi mengenai buku apa saja lebih mudah didapat, dan dengan begitu banyak opsi, semakin luas juga genre bacaan kita.

Daddy’s Little Girl bukan hanya menyentuh ranah kriminal dan misteri, tetapi juga efek psikologis yang diterima oleh Ellie, juga kedua orang tuanya setelah peristiwa pembunuhan Andrea. Bahkan, drama keluarga juga membumbui buku ini, membuat gue betah membacanya. Selain penasaran dengan pelaku pembunuhannya, gue juga terharu dan dalam beberapa bagian sempat menitikkan airmata. Gue menyelami perasaan orang tua Andrea saat kehilangan anak. Tentu sangat menyakitkan.

Merasa kasus Andrea belum selesai, Ellie bertekad untuk menyelidiki latar belakang Rob Westerfield, yang ia yakini sebagai pembunuh kakaknya tersebut. Setelah Rob bebas dari penjara, Ellie semakin gencar menulis artikel di internet, membuat publik yakin bahwa Rob memang benar-benar bersalah. Berdasarkan kesaksian Will Nebels, Paulie Stroebel, yang sewaktu duduk di bangku SMA menyukai Andrea, terseret sebagai tersangka. Paulie yang rapuh sangat terguncang dengan tuduhan tersebut. Seorang kerabat keluarga Westerfield melabraknya di tokonya, menyebabkan Paulie melakukan upaya bunuh diri.

Selama penyelidikan, Ellie diteror oleh orang tak dikenal. Ellie menempati kamar di apartemen Mrs. Hilmer. Seseorang membakarnya hingga Ellie harus dilarikan ke rumah sakit. Saat ia terkapar di rumah sakit, ia reuni dengan ayahnya yang sudah lama tidak pernah menemuinya. Ayahnya yang bercerai dengan ibunya, menikah lagi dan memiliki putra, Teddy Cavanaugh, seorang atlet basket ternama.

Tragedi demi tragedi terjadi mengikuti perjalanan Ellie selama melakukan investigasi. Namun, Ellie juga menemukan bukti-bukti penting tentang kasus pembunuhan Andrea.

Pembaca digiring untuk membenci Rob Westerfield. Ia digambarkan sebagai sosok pemuda yang mudah naik darah, tipikal jock yang suka membully. Rob juga berasal dari keluarga terpandang, mu gkin bisa disebut American royalty, yang sering melakukan politik uang. Tapi, kejutan demi kejutan membuat gue shocked dan terus ingin membaca buku ini sampai tuntas, penasaran dengan pembunuh Andrea dan motifnya, juga kenapa selama 22 tahun semuanya baru terungkap.

I’m so glad that I found this book. Biasanya seorang penulis memiliki ciri khas dan pattern dalam setiap karyanya. I think I’m officially a huge fan. Gue berharap Gramedia mau menerbitkan kembali buku-buku Mary Higgins Clark yang lama karena cukup sulit untuk didapat.

quotes

Mungkin ayahku memang baik untuk dua anaknya, untuk Andrea dan untukmu, batinku, tapi aku sepertinya terselip entah di mana.

Ada dua hal yang tidak akan dilakukan reporter investigasi: mengungkapkan sumbernya, serta menempatkan orang yang tidak bersalah dalam bahaya.

20130330-114930.jpg

Until next time.

20130330-114856.jpg

Wordless Wednesday 5: Twiggy

ww

20130626-074532

Source: here

Join Wordless Wednesday here.

Happy Wednesday!

20130330-114856.jpg

Wishful Wednesday 19: Interview with the Vampire (Claudia’s Story)

20130403-124544

Sebenarnya gue udah berjanji pada diri sendiri ubtuk mengurangi belanjaan buku, namun apa daya tak kuat menahannya. Ditambah wishlist dan lustlist yang semakin banyak ketika browsing kesana-kemari.
Jadilah minggu ini gue pun masih ikutan meme ini. Kali ini gue sangat ingin memiliki buku ini:

20130626-125003.jpg

A richly-illustrated adaptation of Anne Rice’s interview with the Vampire, told through the eyes of the vampire Claudia, who was just a little girl when she was turned by the vampire Lestat. Though she spends many years of happiness with her two vampire fathers, she gradually grows discontent with their insistence upon treating her like a little girl, even though she has lived as long as any mortal man …and her lust to kill is certainly no less than theirs…

Buku ini adalah versi lain dari Interview with the Vampire yang diceritakan dari sudut pandang Louis de Point du Lac, vampire hasil gigitan Lestat.
Gue belum punya lengkap Vampire Chronicles series. Tapi sebelum melengkapinya, gue pengin baca buku ini dulu setelah reread ITTV.

Seperti biasa, yang mau memeriahkan Wishful Wednesday syaratnya:

1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr Linky. Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Happy Wednesday!

20130330-114856.jpg

Summer Reading List 2013

srr

Libur telah tiba (bagi sebagian orang). Untuk seorang ibu rumah tangga kayak gue, everyday is a holiday, hehehehe. Nggak juga sih, tapi bulan Juli gue rencana untuk ‘rehat’ sejenak dari nulis. Ngeretekin  jari, selonjoran di sofa sambil menikmati buku dari TBR List gue.

Sekaligus mengikuti beberapa reading challenge, berikut adalah list bacaan musim panas ala Lust and Coffee:

1. The Thorn Birds – Colleen McCullough (Classics Club)

2. Matilda – Roald Dahl (Baca Bareng BBI Juli/English/Classics Club)

3. The Story Girl – L.M. Montgomerry (Canadian Reading Challenge/Classics Club)

4. The Painted Girls – Cathy Marie Buchanan (Canadian Reading Challenge/Ebook/English)

5. The Rescue – Nicholas Sparks (Nicholas Sparks Reading Challenge) link

6. Riding Lessons – Sara Gruen (Canadian Reading Challenge/English)

Moga-moga bisa melahap 6 buku diatas (atau lebih). Share juga list bacaanmu.

Selamat berlibur 🙂

20130622-091605.jpg

What’s in a Name 6 Reading Challenge 2013

WIN6

What’s in a Name 6 adalah challenge dari sini. Lucunya, gue udah ngelist dari awal tahun, namun lupa sign up >.<

Daftar bacaan untuk tantangan ini:
1. Petals from the Sky – Mingmei Yip [review here]
2. Serving Crazy with Curry – Amulya Malladi [review here]
3. Ceremony in Death – J.D. Robb
4. A Winter Flame – Milly Johnson [review here]
5. This is Gonna Hurt – Nikki Sixx [review here]
6. Stolen Lives – Malika Oufkir

Gue harus membaca dua buku lagi untuk menyelesaikan tantangan ini. Semoga bisa selesai selama kurang dari 6 bulan ini.

Yang mau ikutan, langsung aja klik link diatas ya.

Happy reading!

20130622-091605.jpg

 

Passports to the World Reading Challenge 2013

passports to the world 2_zpsd5e0935c

Nemu challenge ini di sini. Walau udah 6 bulan berjalan, gue tetep mau ikutan.

Ga usah banyak-banyak dulu, mau sign up untuk 13 buku dulu aja. Moga-moga bisa nambah nantinya:

1. Hong Kong: Petals from the Sky – Mingmei Yip [review here]
2. Japan: Kitchen – Banana Yoshimoto [review here]
3. Canada: The Imposter Bride – Nancy Richler [review here]
4. Holland: The Girl with a Pearl Earring – Tracy Chevalier [review here]
5. United States: The Great Gatsby – F. Scott Fitzgerald [review here]
6. China: Madam Wu – Pearl S. Buck [review here]
7. France: The Lady and the Unicorn – Tracy Chevalier [review here]
8. India: The Secret Garden – Frances Hodgson Burnett
9. Russia: Russka – Edward Rutherfurd
10.Italy: Inkheart – Cornelia Funke
11.Indonesia: Oeroeg – Hella S. Haasse
12.South Korea: A Single Shard – Linda Sue Park
13.Germany: Eva Braun: Life with Hitler – Heike B. Gortemaker [review here]

Yang mau ikutan bisa join Goodreads Group atau klik like FB page.

Go pack your books and let’s travel around the world!

20130622-091605.jpg

The Canadian Reading Challenge

Kayaknya udah banyak banget Reading Challenge yang gue ikutin tahun ini, tapi tetep nggak kapok untuk ikutan challenge yang baru.

Challenge ini berlangsung selama bulan Juli 2013. Tantangannya adalah membaca paling sedikit satu buku yang ditulis oleh penulis asal Kanada atau yang settingnya di Kanada.

List buku yang ditulis oleh penulis asal Kanada bisa diintip di sini.

Bulan Juli, target gue membaca 3 buku saja.
1. The Story Girl – L.M. Montgomerry
2. Riding Lesson – Sara Gruen
3. The Painted Girls – Cathy Marie Buchanan

Moga-moga bisa selesai baca ketiga buku ini.
Ada hadiahnya juga. Menang nggak menang yang penting membaca.

Yang mau ikutan challenge ini bisa langsung daftar ke sini.

Linky untuk review akan diposting tanggal 1 Juli.

Keep reading 🙂

20130622-091605.jpg