Monthly Archives: June 2013
This is How I Write a Review
Menulis resensi selalu menjadi tantangan bagi gue, karena, jujur aja, gue belum mengerti bagaimana cara menulis resensi dengan baik dan benar.
Sebelum punya blog, gue menulis resensi di Goodreads. Tapi, jeleknya, I didn’t make it as a habit. Karena di Goodreads tidak ada kewajiban untuk menulis review. Dengan ngeklik tanggal selesai baca, daftar buku yang dibaca otomatis muncul di list.
Lama-lama, gue sadar akan pentingnya menulis review. Penting karena buku yang sudah kita beli dan dibaca patut mendapat apresiasi. Walau hanya satu – dua kalimat, puas atau tidak puas, rasanya setiap buku berhak mendapat review dari pembaca. Gue jadi membayangkan penulisnya bersusah-susah selama proses menulis buku, belum lagi risetnya. Menulis resensi tidaklah serumit itu. Jadi, gue mulai membiasakan diri untuk menulis resensi setelah habis membaca.
Gue selalu membaca di kamar. Kadang-kadang di ruang tengah kalau kamar sedang dibersihkan. Peralatan wajib ketika mereview adalah tablet. Karena sangat penting bagi gue untuk mencatat poin penting dan kutipan yang akan ditampilkan dalam resensi.
Selama membaca, gue pasti akan sibuk membuat catatan di tablet, kemudian lanjut baca lagi. Selain menyimpan poin penting dan catatan berisi kutipan, cara tersebut memudahkan gue untuk mengingat plot, juga membuat gue lebih mengerti akan isi cerita. Seperti halnya saat kuliah, gue biasa mencatat kembali mata kuliah yang diajarkan di kelas. Jadi, untuk satu mata kuliah, gue selalu punya dua buku catatan, yang satu berisi coretan kasar, yang satu versi rapinya. Demikian juga saat mereview. Gue baru sadar kalau kebiasaan dulu terbawa hingga sekarang.
Sebelum posting, gue akan membaca ulang hingga dua-tiga kali sebelum klik tombol publish. Karena gue sering typo, gue merasa wajib untuk cek dan ricek ketikan. Kedua, ketika membaca ulang, biasanya gue akan ingat hal-hal yang terlewat, jadi bisa sekalian dimasukkan.
Isi review sendiri biasanya menilai cover buku, gaya bertutur penulis, plot, juga karakter. Gue berusaha untuk mengimbangi poin positif dan negatif sebuah buku. Kalau gue merasa sangat puas, gue merasa tidak perlu mencari-cari kesalahan buku tersebut. Gue sendiri tidak memposisikan gue sebagai kritikus (because I’m not). Bahasa yang gue gunakan juga seperti ini adanya, karena gue tidak pandai berformal-formalan, baik di dunia maya maupun dunia nyata.
Sejak bergabung dengan BBI, gue banyak belajar dari postingan teman-teman. Gue juga membaca beberapa artikel cara meresensi yang baik dan benar. Gue merasa mendapat banyak ilmu dari sana. Bagi gue, menulis sama pentingnya dengan membaca. Menulis adalah terapi bagi jiwa, sarana mengeluarkan uneg-uneg dan pikiran yang tumpang-tindih di kepala, termasuk pikiran berisi cerita fiksi. Selain itu, menulis review juga adalah sarana latihan bagi gue untuk bisa menulis lebih baik lagi.
Pic from favim.com
Membalas tantangan dari Aul
[Book Review] Daddy’s Little Girl by Mary Higgins Clark @Gramedia
Ketika Ellie Cavanaugh berusia delapan tahun, kakaknya, Andrea, tewas dibunuh di dekat rumah mereka di Oldham-on-the-Hudson.
Ada tiga tersangka: Rob westerfield, pemuda tampan dari keluarga kaya setempat, yang diam-diam menjalin hubungan dengan Andrea; Paulie Stroebel, teman sekelas yang diam-diam mencintai Andrea; dan Will Nebels, pekerja serabutan yang suka menawarkan jasa kepada para tetangga.
Kesaksian Ellie membuat pria yang ia yakini pembunuh kakaknya, dipenjara selama 22 tahun. Namun si terhukum tak pernah mengakui kesalahannya. Ketika orang ini dibebaskan bersyarat, Ellie memprotes pembebasannya. Namun si pembunuh tetap dibebaskan, dan kembali ke Oldham. Tak ingin nama orang ini dipulihkan, Ellie juga kembali ke Oldham dan melakukan penyelidikan untuk membuktikan orang ini memang bersalah.
Penyelidikan itu ternyata mengungkap peristiwa yang lebih mengerikan, yang selama ini tidak diketahui.
Bulan ini pace baca gue agak melambat karena sedang menyelesaikan PR menulis yang belum kelar juga, sementara deadline kian dekat mengejar.
First impression gue terhadap buku ini: kenapa gue nggak baca buku karya Mary Higgins Clark dari dulu-dulu? Kurang eksplorasi dan kurang membaca menyebabkan gue hanya membaca buku dari pengarang tertentu saja. Lesson learned. Dengan adanya internet, informasi mengenai buku apa saja lebih mudah didapat, dan dengan begitu banyak opsi, semakin luas juga genre bacaan kita.
Daddy’s Little Girl bukan hanya menyentuh ranah kriminal dan misteri, tetapi juga efek psikologis yang diterima oleh Ellie, juga kedua orang tuanya setelah peristiwa pembunuhan Andrea. Bahkan, drama keluarga juga membumbui buku ini, membuat gue betah membacanya. Selain penasaran dengan pelaku pembunuhannya, gue juga terharu dan dalam beberapa bagian sempat menitikkan airmata. Gue menyelami perasaan orang tua Andrea saat kehilangan anak. Tentu sangat menyakitkan.
Merasa kasus Andrea belum selesai, Ellie bertekad untuk menyelidiki latar belakang Rob Westerfield, yang ia yakini sebagai pembunuh kakaknya tersebut. Setelah Rob bebas dari penjara, Ellie semakin gencar menulis artikel di internet, membuat publik yakin bahwa Rob memang benar-benar bersalah. Berdasarkan kesaksian Will Nebels, Paulie Stroebel, yang sewaktu duduk di bangku SMA menyukai Andrea, terseret sebagai tersangka. Paulie yang rapuh sangat terguncang dengan tuduhan tersebut. Seorang kerabat keluarga Westerfield melabraknya di tokonya, menyebabkan Paulie melakukan upaya bunuh diri.
Selama penyelidikan, Ellie diteror oleh orang tak dikenal. Ellie menempati kamar di apartemen Mrs. Hilmer. Seseorang membakarnya hingga Ellie harus dilarikan ke rumah sakit. Saat ia terkapar di rumah sakit, ia reuni dengan ayahnya yang sudah lama tidak pernah menemuinya. Ayahnya yang bercerai dengan ibunya, menikah lagi dan memiliki putra, Teddy Cavanaugh, seorang atlet basket ternama.
Tragedi demi tragedi terjadi mengikuti perjalanan Ellie selama melakukan investigasi. Namun, Ellie juga menemukan bukti-bukti penting tentang kasus pembunuhan Andrea.
Pembaca digiring untuk membenci Rob Westerfield. Ia digambarkan sebagai sosok pemuda yang mudah naik darah, tipikal jock yang suka membully. Rob juga berasal dari keluarga terpandang, mu gkin bisa disebut American royalty, yang sering melakukan politik uang. Tapi, kejutan demi kejutan membuat gue shocked dan terus ingin membaca buku ini sampai tuntas, penasaran dengan pembunuh Andrea dan motifnya, juga kenapa selama 22 tahun semuanya baru terungkap.
I’m so glad that I found this book. Biasanya seorang penulis memiliki ciri khas dan pattern dalam setiap karyanya. I think I’m officially a huge fan. Gue berharap Gramedia mau menerbitkan kembali buku-buku Mary Higgins Clark yang lama karena cukup sulit untuk didapat.
Mungkin ayahku memang baik untuk dua anaknya, untuk Andrea dan untukmu, batinku, tapi aku sepertinya terselip entah di mana.
Ada dua hal yang tidak akan dilakukan reporter investigasi: mengungkapkan sumbernya, serta menempatkan orang yang tidak bersalah dalam bahaya.
Until next time.
Wishful Wednesday 19: Interview with the Vampire (Claudia’s Story)
Sebenarnya gue udah berjanji pada diri sendiri ubtuk mengurangi belanjaan buku, namun apa daya tak kuat menahannya. Ditambah wishlist dan lustlist yang semakin banyak ketika browsing kesana-kemari.
Jadilah minggu ini gue pun masih ikutan meme ini. Kali ini gue sangat ingin memiliki buku ini:
A richly-illustrated adaptation of Anne Rice’s interview with the Vampire, told through the eyes of the vampire Claudia, who was just a little girl when she was turned by the vampire Lestat. Though she spends many years of happiness with her two vampire fathers, she gradually grows discontent with their insistence upon treating her like a little girl, even though she has lived as long as any mortal man …and her lust to kill is certainly no less than theirs…
Buku ini adalah versi lain dari Interview with the Vampire yang diceritakan dari sudut pandang Louis de Point du Lac, vampire hasil gigitan Lestat.
Gue belum punya lengkap Vampire Chronicles series. Tapi sebelum melengkapinya, gue pengin baca buku ini dulu setelah reread ITTV.
Seperti biasa, yang mau memeriahkan Wishful Wednesday syaratnya:
1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr Linky. Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)
Happy Wednesday!
Summer Reading List 2013
Libur telah tiba (bagi sebagian orang). Untuk seorang ibu rumah tangga kayak gue, everyday is a holiday, hehehehe. Nggak juga sih, tapi bulan Juli gue rencana untuk ‘rehat’ sejenak dari nulis. Ngeretekin jari, selonjoran di sofa sambil menikmati buku dari TBR List gue.
Sekaligus mengikuti beberapa reading challenge, berikut adalah list bacaan musim panas ala Lust and Coffee:
1. The Thorn Birds – Colleen McCullough (Classics Club)
2. Matilda – Roald Dahl (Baca Bareng BBI Juli/English/Classics Club)
3. The Story Girl – L.M. Montgomerry (Canadian Reading Challenge/Classics Club)
4. The Painted Girls – Cathy Marie Buchanan (Canadian Reading Challenge/Ebook/English)
5. The Rescue – Nicholas Sparks (Nicholas Sparks Reading Challenge) link
6. Riding Lessons – Sara Gruen (Canadian Reading Challenge/English)
Moga-moga bisa melahap 6 buku diatas (atau lebih). Share juga list bacaanmu.
Selamat berlibur 🙂
What’s in a Name 6 Reading Challenge 2013
What’s in a Name 6 adalah challenge dari sini. Lucunya, gue udah ngelist dari awal tahun, namun lupa sign up >.<
Daftar bacaan untuk tantangan ini:
1. Petals from the Sky – Mingmei Yip [review here]
2. Serving Crazy with Curry – Amulya Malladi [review here]
3. Ceremony in Death – J.D. Robb
4. A Winter Flame – Milly Johnson [review here]
5. This is Gonna Hurt – Nikki Sixx [review here]
6. Stolen Lives – Malika Oufkir
Gue harus membaca dua buku lagi untuk menyelesaikan tantangan ini. Semoga bisa selesai selama kurang dari 6 bulan ini.
Yang mau ikutan, langsung aja klik link diatas ya.
Happy reading!
Passports to the World Reading Challenge 2013
Nemu challenge ini di sini. Walau udah 6 bulan berjalan, gue tetep mau ikutan.
Ga usah banyak-banyak dulu, mau sign up untuk 13 buku dulu aja. Moga-moga bisa nambah nantinya:
1. Hong Kong: Petals from the Sky – Mingmei Yip [review here]
2. Japan: Kitchen – Banana Yoshimoto [review here]
3. Canada: The Imposter Bride – Nancy Richler [review here]
4. Holland: The Girl with a Pearl Earring – Tracy Chevalier [review here]
5. United States: The Great Gatsby – F. Scott Fitzgerald [review here]
6. China: Madam Wu – Pearl S. Buck [review here]
7. France: The Lady and the Unicorn – Tracy Chevalier [review here]
8. India: The Secret Garden – Frances Hodgson Burnett
9. Russia: Russka – Edward Rutherfurd
10.Italy: Inkheart – Cornelia Funke
11.Indonesia: Oeroeg – Hella S. Haasse
12.South Korea: A Single Shard – Linda Sue Park
13.Germany: Eva Braun: Life with Hitler – Heike B. Gortemaker [review here]
Yang mau ikutan bisa join Goodreads Group atau klik like FB page.
Go pack your books and let’s travel around the world!
The Canadian Reading Challenge
Kayaknya udah banyak banget Reading Challenge yang gue ikutin tahun ini, tapi tetep nggak kapok untuk ikutan challenge yang baru.
Challenge ini berlangsung selama bulan Juli 2013. Tantangannya adalah membaca paling sedikit satu buku yang ditulis oleh penulis asal Kanada atau yang settingnya di Kanada.
List buku yang ditulis oleh penulis asal Kanada bisa diintip di sini.
Bulan Juli, target gue membaca 3 buku saja.
1. The Story Girl – L.M. Montgomerry
2. Riding Lesson – Sara Gruen
3. The Painted Girls – Cathy Marie Buchanan
Moga-moga bisa selesai baca ketiga buku ini.
Ada hadiahnya juga. Menang nggak menang yang penting membaca.
Yang mau ikutan challenge ini bisa langsung daftar ke sini.
Linky untuk review akan diposting tanggal 1 Juli.
Keep reading 🙂