Monthly Archives: December 2014
Wishful Wednesday 42: The Dead and the Gone
Tidak terasa sudah menginjak hari terakhir di tahun 2014. Banyak peristiwa, baik yang membahagiakan dan menyedihkan, yang mewarnai kehidupan saya selama 2014. Dan, tahun ini saya tidak bisa memenuhi target untuk membaca 75 buku. Semoga tahun depan saya bisa lebih bersemangat lagi.
Wishlist saya sebenarnya masih banyak. Tapi, khusus WW terakhir di tahun 2014 saya mau yang istimewa: buku yang covernya bergambar bulan. Yep, di penghujung tahun ini, saya terobsesi dengan segala hal berbau bulan, terutama tshirt, pernak-pernik dan buku. Khusus untuk buku bercover bulan, saya nggak peduli rating dan genre.
The Dead and The Gone by Susan Beth Pfeffer | Bookdepository $9.86 link
Kebetulan saya baru aja pesen buku pertamanya.
Semoga saya berjodoh dengan buku ini. Amen.
Untuk yang mau ikutan Wishful Wednesday Christmas giveaway, syaratnya adalah:
1. Buat posting Wishful Wednesday di blog-mu – (yep, it’s only for blogger this time, sorry guys!). Tapi nggak harus blog buku kok, yang penting blog-mu masih aktif. Jangan lupa cantumkan button Wishful Wednesday dalam postinganmu (bisa di-copy dari postingan ini). Posting diterbitkan di blog masing-masing hari Rabu, 24 Desember 2014 dan/atau Rabu, 31 Desember 2014. Yep, Giveawaynya berlangsung selama 2 kali hari Rabu 🙂
2. Isi postingan adalah tentang buku yang sedang menjadi wish-mu saat ini (boleh lebih dari satu buku), beserta alasan kenapa kamu ngebet banget pengen punya buku tersebut. Tampilkan juga gambar cover buku incaranmu ya!
3. Syarat buku inceran: Buku boleh berbahasa Indonesia maupun Inggris, tapi harga maksimalnya (setelah harga diskon dan total di luar ongkir) adalah IDR 100,000 atau USD 10. Dalam postingan tersebut, kamu wajib mencantumkan link tempat buku ini bisa dibeli online (contoh toko buku online lokal: Bukukita.com, Bukabuku.com, Inibuku.com). Untuk buku berbahasa Inggris, hanya dapat mencantumkan link bookdepository.com (free ongkos kirim ke Indonesia), atau opentrolley.co.id, atau periplus.com. Pastikan buku incaranmu masih tersedia stoknya, dan bukan merupakan buku yang sudah tidak diterbitkan (out of stock/out of print).
4. Setelah posting, kamu wajib memasukkan link postinganmu ke Mr.Linky yang ada di bagian bawah postingan ini. Untuk yang ikutan selama dua hari Rabu (tanggal 24 dan 31), boleh memasukkan dua kali link postingan (tetap di Mr. Linky yang sama di postingan ini ya, karena Wishful Wednesday tidak akan terbit di 31 Desember 2014).
5. DUA orang (yep, dua lho!) pemenang akan dipilih menggunakan random.org berdasarkan nomor urutannya di Mr. Linky. Setiap blog hanya boleh membuat satu postingan di tanggal 24 Desember 2014 dan satu postingan di 31 Desember 2014, atau hanya satu postingan saja di salah satu tanggal tersebut.
5. Link terakhir di Mr. Linky ditunggu hingga tanggal 31 Desember 2014 pukul 23.59 WIB. Peserta yang sudah posting tapi tidak memasukkan link-nya ke Mr. Linky hingga batas waktu yang ditentukan, dianggap GUGUR.
6. Pemenang akan diumumkan hari Rabu, 7 Januari 2015 pk. 10.00 WIB melalui blog ini. Pemenang diberikan waktu 2×24 jam untuk konfirmasi melalui email ke astridfelicia@hotmail.com. Bila lebih dari waktu tersebut belum ada konfirmasi, maka akan dipilih pemenang lainnya. Pemenang harus memiliki alamat kirim di Indonesia.
7. Bila buku yang menjadi wishlist sudah tidak dicetak lagi, atau tidak bisa ditemukan di website yang sudah dicantumkan, maka pemenang diberi kesempatan satu kali lagi untuk memilih buku lainnya.
Yuk, langsung aja klik Books to Share. Good luck 😌
[Event] Secret Santa 2014: The Riddle
Tahun kedua saya ikut event Secret Santa BBI. Tadinya sempat ragu ngga mau ikutan karena takut nggak sempat baca buku dan posting sesuai jadwal. Tapi ternyata saya masih berjodoh dengan event ini.
Ini penampakan hadiah dari Santa yang baik hati 🙂
Kertas kadonya cakep yah 💜. Pas banget karena saya suka natal dan Santa Klaus.
Sebenarnya saya ngga tega merusak bungkus kado yang lucu itu, tapi apa daya harus saya robek karena penasaran dengan isinya.
Saya dikasih Siddharta-nya Herman Hesse dan An Abundance of Katherines by John Green. Dua buku ini memang sudah lama saya idam-idamkan. Terima kasih banyak ya, Santa.
Nah, sekarang tinggal riddlenya nih. Santa saya ternyata kreatif dan orangnya simple, nggak ribet. Dan, yang bikin saya seneng, Santa saya ini seorang ibu dari dua anak yang lucu ini.
Mungkin karena terbiasa bermain dengan dua anaknya, Santa juga ingin mengajak saya bermain puzzle. Santa, I love your riddle.
Berkat bantuan teman-teman di Bajaj Jabo, saya berhasil stalking akun socmed Santa saya dan sepertinya saya tahu siapa orangnya.
Terima kasih, Santa, juga Mbak Maria yang menjadi perpanjangan Santa.
2015 Paulo Coelho Reading Challenge
Paulo Coelho adalah salah satu penulis favorit saya. Setelah membaca 2 buku karya Coelho, saya jatuh hati dengan gaya penulisan beliau, juga pesan-pesan di dalan novelnya yang kental dengan nuansa spiritual.
Karena saya masih memiliki beberapa buku beliau di timbunan TBR, saya memutuskan untuk membuat challenge yang sebenarnya untuk diri sendiri, tapi siapapun boleh ikut bergabung.
Syaratnya mudah:
1. Membaca minimal 1 buku karya Paulo Coelho selama 12 bulan.
2. Tidak perlu memiliki blog/menulis resensi. Cukup memiliki akun media sosial saja. Tulis kesan-kesan selama membaca buku Coelho di FB/Twitter/Instagram (cukup salah satu).
Tapi jika kamu mau menulis resensi juga dipersilahkan. Dan kalau kamu menggunakan akun socmed, sertakan tagar #CoelhoRC ya 🙂
3. Tidak perlu membaca buku Paulo Coelho secara berurutan (sesuai tanggal terbit). Boleh membaca dalam format hardcopy/ebook/audio book bahasa apa saja. Reread juga diperkenankan.
Berikut daftar buku-buku karya Paulo Coelho:
1. The Pilgrimage – Kutukutubuku | Bookdepository
2. The Alchemist – | Periplus
3. Brida – Kutukutubuku | Bookdepository
4. The Valkyries – | Bookdepository
5. By the River Piedra Sat Down and Wept – Kutukutubuku | Bookdepository
6. The Fifth Mountain – Bukukita | Bookdepository
7. Warrior of the Light – Bukukita | Periplus
8. Veronika Decides to Die – | Periplus
9. The Devil and Miss Prym – Bukukita | Periplus
10. The Witch of Portobello – Bukukita | Bookdepository
11. Eleven Minutes – Bukukita | Periplus
12. The Zahir – Bukukita | Bookdepository
13. Like the Flowing River – | Bookdepository
14. The Winner Stands Alone – Bukukita | Bookdepository
15. Aleph – Bukukita | Periplus
16. Manuscript Found in Accra – Bukukita | Periplus
17. Adultery – Gramedia Online | Bookdepository
4. Linky akan dibuka tiap bulan mulai 1 Januari 2015. Tidak perlu mendaftar. Langsung masukkan saja link review/kesan-kesanmu di linky yang akan disediakan. Kalau kamu membuat serial tweet, cukup tinggalkan 1 link saja. Saya akan membaca hashtag #CoelhoRC
Note: Saya ternyata kesulitan mencari free linky widget untuk wordpress. Untuk link review, bisa ditweet dengan hashtag #CoelhoRC atau boleh tinggalkan link di kolom komentar/pingback.
Semua review/tweet kesan-kesan akan saya muat di page ini.
5. Boleh overlap dengan Reading Challenge yang lain asal temanya sesuai.
6. Selamat bersenang-senang 🙂
Januari
1. Adultery (Lust and Coffee) – link
2015 Joglosemar TBT
Sebenarnya saya nggak mau nambah Reading Challenge lagi karena takut keblinger, tetapi challenge yang ini tujuannya baik: untuk mengurangi timbunan.
Seperti kata Oky, kami para bookworms seneng beli buku obralan. Namun, akibatnya bikin blinger juga: dompet dan lemari sama-sama jebol. Terus, kapan abisnya timbunan buku tersebut dibaca? Bookworm problem 2.0.
Untuk mensukseskan program Keluarga Pembaca Berencana atau istilah kerennya Bookaholic Anonymous, saya memutuskan untuk ikut tantangan ini.
Sebelum membeberkan peraturannya (yang saya atur sendiri), saya mau mengangkat tangan sambil bersumpah:
Source here
I pledge myself to read 5 books before I buy a book/add an ebook.
Nah, sesuai sumpah saya di atas, saya tidak akan membeli buku/menambah ebook sebelum habis membaca 5 buku.
Set pertama saya adalah:
1. Coreyography – Corey Feldman (ebook)
2. Lelaki Harimau – Eka Kurniawan
3. Happily Ever After – Winna Efendi
4. Adultery – Paulo Coelho
5. Point of Retreat – Colleen Hoover
List akan saya update setelah set di atas selesai.
Siap menerima tantangan ini? Yang mau bergabung dengan program diet beli buku ini bisa langsung klik blog OkydanBuku. Jangan lupa mengisi linky di postingan paling bawah.
Happy reading 😚
Wishful Wednesday 41: Bookish Books
Bonjour!
Menjelang Natal biasanya saya semangat, tapi nggak tahu kenapa tahun ini terasa agak sepi dan mellow.
Dan tahun ini saya ngga kepincut dengan buku berbau natal.
Setelah browsing ke blog tetangga, saya jadi kepengin punya 2 buku ini:
The Novel Cure:
From Abandonment to Zestlessness: 751 Books to Cure What Ails You
By Ella Berthoud, Susan Elderkin
“The Guardian” (UK) “An exuberant pageant of literary fiction and a celebration of the possibilities of the novel.” A novel is a story transmitted from the novelist to the reader. It offers distraction, entertainment, and an opportunity to unwind or focus. But it can also be something more powerful–a way to learn about how to live. Read at the right moment in your life, a novel can–quite literally–change it. “The Novel Cure “is a reminder of that power. To create this apothecary, the authors have trawled two thousand years of literature for novels that effectively promote happiness, health, and sanity, written by brilliant minds who knew what it meant to be human and wrote their life lessons into their fiction. Structured like a reference book, readers simply look up their ailment, be it agoraphobia, boredom, or a midlife crisis, and are given a novel to read as the antidote. Bibliotherapy does not discriminate between pains of the body and pains of the head (or heart). Aware that you’ve been cowardly? Pick up “To Kill a Mockingbird “for an injection of courage. Experiencing a sudden, acute fear of death? Read “One Hundred Years of””Solitude “for some perspective on the larger cycle of life. Nervous about throwing a dinner party? Ali Smith’s “There but for The “will convince you that yours could never go “that “wrong. Whatever your condition, the prescription is simple: a novel (or two), to be read at regular intervals and in nice long chunks until you finish. Some treatments will lead to a complete cure. Others will offer solace, showing that you’re not the first to experience these emotions. “The Novel Cure “is also peppered with useful lists and sidebars recommending the best novels to read when you’re stuck in traffic or can’t fall asleep, the most important novels to read during every decade of life, and many more. Brilliant in concept and deeply satisfying in execution, “The Novel Cure “belongs on everyone’s bookshelf and in every medicine cabinet. It will make even the most well-read fiction aficionado pick up a novel he’s never heard of, and see familiar ones with new eyes. Mostly, it will reaffirm literature’s ability to distract and transport, to resonate and reassure, to change the way we see the world and our place in it. “The Economist” “Astute and often amusing . . . a charming addition to any library. Time spent leafing through its pages is inspiring – even therapeutic.”
Saya nggak perlu intip Goodreads untuk ngecek rating buku ini. Saya yakin pasti keren dan memuaskan ingin tahu saya tentang buku-buku yang belum saya baca.
Nah, buku satunya yang ini:
The Bookshop Book
By Jen Campbell
We’re not talking about rooms that are just full of books.
We’re talking about bookshops in barns, disused factories, converted churches and underground car parks. Bookshops on boats, on buses, and in old run-down train stations. Fold-out bookshops, undercover bookshops, this-is-the-best-place-I’ve-ever-been-to-bookshops.
Meet Sarah and her Book Barge sailing across the sea to France; meet Sebastien, in Mongolia, who sells books to herders of the Altai mountains; meet the bookshop in Canada that’s invented the world’s first antiquarian book vending machine.
And that’s just the beginning.
From the oldest bookshop in the world, to the smallest you could imagine, The Bookshop Book examines the history of books, talks to authors about their favourite places, and looks at over two hundred weirdly wonderful bookshops across six continents (sadly, we’ve yet to build a bookshop down in the South Pole).
The Bookshop Book is a love letter to bookshops all around the world.
—
“A good bookshop is not just about selling books from shelves, but reaching out into the world and making a difference.”
David Almond
(The Bookshop Book includes interviews and quotes from David Almond, Ian Rankin, Tracy Chevalier, Audrey Niffenegger, Jacqueline Wilson, Jeanette Winterson and many, many others.)
Who doesn’t love bookshop? Buku ini selain covernya cute, isinya pasti bikin saya senyum-senyum sambil ngiler.
Itu saja wishlist saya minggu ini, semoga suatu hari bisa terkabul.
Yang mau ikutan pamer wishlist-nya langsung aja klik Perpus Kecil
[Book Review] The Moon Opera by Bi Feiyu @Elexmedia
Judul: The Moon Opera
Penulis: Bi Feiyu
Penerjemah: Indrayati Soebakdi J.A.
Penerbit: Elex Media Komputindo
Web Penerbit: klik
Goodreads: klik
Terbit: 30 Oktober 2013
Tebal: 144 halaman
ISBN: 9786020224084
Kategori: Fiksi
Genre: Budaya, Chinese Literature
Beli di: Mbak Maria
Harga: Rp. 15,000 (Clearance Sale)
Kalimat pembuka:
Bagi Qiao Bingzhang acara makan malam itu seperti kencan buta, dan dia baru menyadari setelah separuh acara berlangsung, bahwa lelaki yang duduk di seberangnya adalah seorang pengusaha pabrik rokok.
Bi Feiyu—seorang pujangga muda dari Cina yang berbakat—mengangkat kehidupan opera Cina dan bintangnya, menciptakan kembali segala godaan dan kesuksesan yang dihasilkan dari pementasan itu.
Seorang diva yang iri hati, Xiao Yanqiu, bintang dari Opera Rembulan—sebuah opera Cina yang sukses di zamannya—mencelakai pemeran penggantinya dengan air mendidih hingga cacat wajah seumur hidup. Dengan alasan itulah dia dikucilkan oleh anggota rombongan sandiwaranya, dan beralih menjadi seorang pengajar di sebuah akademi drama.
Dua puluh tahun kemudian, seorang bos pabrik rokok menawarkan diri untuk menanggung semua biaya pementasan ulang opera terkutuk itu, namun hanya jika Xiao Yanqiu yang memerankan peran Chang’e. Maka dia pun melakukannya, dan percaya bahwa dia adalah seorang dewi bulan yang hidup dalam keabadian.
Kisah yang dipenuhi dengan intrik, drama, dan kecemburuan di belakang panggung sebuah opera Peking, The Moon Opera menyajikan gambaran mengagumkan tentang seorang wanita dengan dunia yang secara tidak sadar telah menjunjung sekaligus membatasinya.
Editor’s Note
Kisah ini dituliskan dengan singkat namun dramatis oleh sang penulis. Sang penulis menampilkan emosi yang mengena dalam tulisannya. Membawa kita masuk ke dalamnya sehingga kita dapat mengikuti aliran emosi yang dibawa sang penulis ke dalam kisah itu. Dinominasikan dalam Independent Foreign Fiction Prize tahun 2008.
(Chinese Proverb)
Di mana wanita berkumpul, di situ ada iri hati. Mungkin perempuan memiliki kadar iri dan cemburu yang lebih besar daripada pria. Entahlah. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui kasus pencemaran nama baik hingga kriminal yang pelakunya wanita atas dasar iri hati atau cemburu.
Xiao Yanqiu, tokoh sentral dalam The Moon Opera, dikisahkan berparas cantik, memiliki tubuh indah dan lentur, serta suara merdu yang mampu memukau penonton opera. Di usia sembilan belas, Yanqiu tampil sebagai Chang’e (pemeran utama wanita dalam pertunjukan opera Cina). Dalam setiap pertunjukan opera, selalu ada pemeran pengganti untuk mendukung pemeran utama. Li Xuefen, aktris tersohor pada zamannya, bertugas sebagai pemeran pengganti dalam Opera Rembulan. Yanqiu yang tidak mau berbagi dengan Xuefen, memonopoli peran dalam panggung dan tidak memberi kesempatan pada Xuefen untuk unjuk kebolehan di depan penonton.
Konflik tak terelakkan. Yanqiu menyiram wajah Xuefen dengan air panas. Opera Rembulan tidak jadi dipentaskan.
Waktu berlalu dan Yanqiu bertambah usia. Pemilik pabrik rokok ingin agar Opera Rembulan kembali dipentaskan. Yanqiu bersemangat ingin kembali naik pentas, tapi kemampuan yang dulu ia miliki telah hilang. Chunlai, Chang’e baru yang masih muda didapuk untuk menggantikan Yanqiu. Sadar akan kemampuannya, Yanqiu melatih Chunlai agar penampilannya sempurna. Namun dalam hati, Yanqiu masih belum rela untuk mundur sebagai pemeran pengganti.
Selain konflik dalam grup opera, rumah tangga Yanqiu dengan suaminya, Miangua, juga mengalami turbulensi. Pada akhirnya, saya sebagai pembaca merasa kasihan pada Yanqiu.
Novel ini pendek dan sebenarnya bisa dibaca dalam sekali duduk. Namun saya tidak menemukan greget seperti saat membaca Farewell, My Concubine yang juga berkisah tentang pemain opera Cina dan rasa cemburu yang memicu konflik. Beberapa bagian The Moon Opera membuat saya bosan, terutama bagian Yanqiu dan Miangua. Novel ini singkat tapi kurang padat. Tokoh Yanqiu juga sangat menyebalkan. Airmata penyesalan seolah palsu dan tetap tidak menimbulkan rasa simpati.
Mungkin jika membaca bahasa aslinya, buku ini akan lebih enak dibaca. Sayang saya tidak bisa bahasa Mandarin.
Yang saya sukai dari buku ini adalah kutipannya. I’m a sucker for beautiful quotes. Gara-gara membaca buku ini, saya jadi kepikiran ingin punya 1 notebook khusus berisi kutipan.
Saya masih punya 1 buku karya Bi Feiyu lagi yang mengantri di timbunan. Semoga lebih seru dari The Moon Opera.
Ada saat ketika seorang wanita seakan memang terlahir untuk menjadi milik pria yang ditangisinya. (hal. 37)
Lelaki berkelahi dengan lelaki lain, tetapi perempuan menghabiskan seluruh hidup mereka untuk memerangi diri sendiri. (hal. 46)
Need a second opinion?
Juushika
Letter from November: Winners Announcement
Haloooo,
Saatnya mengumumkan pemenang GA Letter from November nih.
Setelah kami para host berdiskusi dan voting, inilah pemenangnya:
1st – REZKY
Rp 350.000,-
2nd – WINDHY
Rp 250.000,-
3rd – ISNA
Rp 150.000,-
Kalian akan menerima email dari kami dan dalam 2×24 jam harus membalasnya. Jumlah harga buku yang kalian inginkan belum termasuk nilai diskon ya. Dan ingat, apabila jumlah harga buku yang diminta kamu melebihi batas di atas dan telah diberikan dua kali kesempatan untuk revisi, kamu akan digugurkan dan dipilih pemenang lain.
Oh ya, hadiah yang dipilih oleh pemenang harus dari 1 online store yang sama. Congrats, winners!
Jawaban riddle yang benar adalah:
1. Through Tinted Glass -> Menaklukkan Maut by Josh Bazell
2. Asrina -> -> Antologi Rasa by Ika Natassa
3. Book to Share -> Night Film by Marisha Pessl
4. Book-Admirer -> The Reptile Room by Lemony Snicket
5. Desty Baca Buku -> Handle With Care by Jodi Picoult
6. Clair de Lune -> Digital Fortress by Dan Brown
7. Lust and Coffee -> Heartbeat by Elizabeth Scott
8. Markica -> Shin Suikoden by Eiji Yoshikawa
9. Esti Sulistyawan -> The God of Small Things by Arundhati Roy
10. Lamunyata -> Lukisan Kaligrafi by A. Mustofa Bisri
11. Read Between Pages -> Malaikat Lereng Tidar by Remy Sylado
12. Rahmah -> A Miracle of Touch by Riawani Elyta
13. Review What I’ve Read -> Catatan Musim by Tyas Effendi
14. Ren’s Little Corner -> Kiss of Steel by Bec McMaster
15. Lady Book’s Notes -> Wonder by R.J. Palacio
16. Harlequin Romance -> Devil in Winter by Lisa Kleypass
Daaaan… seperti janji saya, ada pemenang hiburan juga untuk pembaca Lust and Coffee. Surprise gift-nya adalah:
Selamat ya Nurul Hikmah, kamu berhak mendapat paket buku Athena dan merchandise STPC.
Terima kasih banyak untuk para peserta dan semua host Letter from November. Kita ketemu lagi tahun depan ya. Ciao!