Blog Archives
Wishful Wednesday 41: Bookish Books
Bonjour!
Menjelang Natal biasanya saya semangat, tapi nggak tahu kenapa tahun ini terasa agak sepi dan mellow.
Dan tahun ini saya ngga kepincut dengan buku berbau natal.
Setelah browsing ke blog tetangga, saya jadi kepengin punya 2 buku ini:
The Novel Cure:
From Abandonment to Zestlessness: 751 Books to Cure What Ails You
By Ella Berthoud, Susan Elderkin
“The Guardian” (UK) “An exuberant pageant of literary fiction and a celebration of the possibilities of the novel.” A novel is a story transmitted from the novelist to the reader. It offers distraction, entertainment, and an opportunity to unwind or focus. But it can also be something more powerful–a way to learn about how to live. Read at the right moment in your life, a novel can–quite literally–change it. “The Novel Cure “is a reminder of that power. To create this apothecary, the authors have trawled two thousand years of literature for novels that effectively promote happiness, health, and sanity, written by brilliant minds who knew what it meant to be human and wrote their life lessons into their fiction. Structured like a reference book, readers simply look up their ailment, be it agoraphobia, boredom, or a midlife crisis, and are given a novel to read as the antidote. Bibliotherapy does not discriminate between pains of the body and pains of the head (or heart). Aware that you’ve been cowardly? Pick up “To Kill a Mockingbird “for an injection of courage. Experiencing a sudden, acute fear of death? Read “One Hundred Years of””Solitude “for some perspective on the larger cycle of life. Nervous about throwing a dinner party? Ali Smith’s “There but for The “will convince you that yours could never go “that “wrong. Whatever your condition, the prescription is simple: a novel (or two), to be read at regular intervals and in nice long chunks until you finish. Some treatments will lead to a complete cure. Others will offer solace, showing that you’re not the first to experience these emotions. “The Novel Cure “is also peppered with useful lists and sidebars recommending the best novels to read when you’re stuck in traffic or can’t fall asleep, the most important novels to read during every decade of life, and many more. Brilliant in concept and deeply satisfying in execution, “The Novel Cure “belongs on everyone’s bookshelf and in every medicine cabinet. It will make even the most well-read fiction aficionado pick up a novel he’s never heard of, and see familiar ones with new eyes. Mostly, it will reaffirm literature’s ability to distract and transport, to resonate and reassure, to change the way we see the world and our place in it. “The Economist” “Astute and often amusing . . . a charming addition to any library. Time spent leafing through its pages is inspiring – even therapeutic.”
Saya nggak perlu intip Goodreads untuk ngecek rating buku ini. Saya yakin pasti keren dan memuaskan ingin tahu saya tentang buku-buku yang belum saya baca.
Nah, buku satunya yang ini:
The Bookshop Book
By Jen Campbell
We’re not talking about rooms that are just full of books.
We’re talking about bookshops in barns, disused factories, converted churches and underground car parks. Bookshops on boats, on buses, and in old run-down train stations. Fold-out bookshops, undercover bookshops, this-is-the-best-place-I’ve-ever-been-to-bookshops.
Meet Sarah and her Book Barge sailing across the sea to France; meet Sebastien, in Mongolia, who sells books to herders of the Altai mountains; meet the bookshop in Canada that’s invented the world’s first antiquarian book vending machine.
And that’s just the beginning.
From the oldest bookshop in the world, to the smallest you could imagine, The Bookshop Book examines the history of books, talks to authors about their favourite places, and looks at over two hundred weirdly wonderful bookshops across six continents (sadly, we’ve yet to build a bookshop down in the South Pole).
The Bookshop Book is a love letter to bookshops all around the world.
—
“A good bookshop is not just about selling books from shelves, but reaching out into the world and making a difference.”
David Almond
(The Bookshop Book includes interviews and quotes from David Almond, Ian Rankin, Tracy Chevalier, Audrey Niffenegger, Jacqueline Wilson, Jeanette Winterson and many, many others.)
Who doesn’t love bookshop? Buku ini selain covernya cute, isinya pasti bikin saya senyum-senyum sambil ngiler.
Itu saja wishlist saya minggu ini, semoga suatu hari bisa terkabul.
Yang mau ikutan pamer wishlist-nya langsung aja klik Perpus Kecil
[Bookish Sunday] Not My Cup of Tea
Halo, ketemu lagi di segmen Bookish Sunday yang sudah cukup lama saya tinggalkan. Setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan, sempat melancong ke Bali bersama keluarga, kemudian terkapar dengan sukses selama beberapa hari, akhirnya saya sempat merenungkan tentang topik hari ini yaitu buku atau genre not my cup of tea.
Kebetulan saya mengikuti reading challenge-nya Astrid di sini, ada satu kategori dimana peserta harus membaca buku not my cup of tea.
Agak icky juga waktu mikirin harus membaca buku-buku bukan bacaan saya. Misalnya, buku fantasi (OK, saya bukan penggemar fantasi, tapi beberapa buku fantasi ada yang saya suka), romance ala Harlequin, buku motivasi, bisnis, dan non-fiksi yang terkesan seperti text book. Oh, dan saya juga tidak suka dengan Sci-Fi. Saya suka mistery dan thriller, tapi njelimetnya Sci-Fi bikin kening saya berdenyut. Pokoknya udah ilfil duluan deh dengar kata Sci-Fi.
Beberapa buku genre yang saya suka aja ada yang bikin kening berkerut, bikin saya menguap kebosanan, sampai ingin melempar buku saking kesalnya dengan tokoh utama. Apalagi membaca buku yang bukan cangkir teh saya.
Yang saya ingat waktu tahun lalu book club Reight mengadakan baca bareng The Ocean at the End of the Lane. Hanya dua member yang nggak suka buku ini, salah satunya saya. Entahlah, seluruh isi buku tersebut tidak menarik bagi saya. Beberapa bagian di buku itu mengingatkan saya pada Twilight dan serial American Horror Story. Selama membaca buku tersebut, saya tersiksa, tapi saya paksakan membaca sampai habis.
Saya belum kapok membaca karya Gaiman. Saya membeli beberapa buku beliau, siapa tahu ada yang saya suka. Jika setelah saya baca saya tidak suka, maka saya akan menyerah dan tidak akan membaca buku karya Gaiman lagi.
Begitu juga dengan genre yang bukan cangkir teh saya. Jika kita bergabung dalam suatu kelab buku atau ikut reading challenge, kadang kategorinya tidak sesuai dengan kesukaan kita. Mau nggak mau kita membaca genre yang tidak kita sukai.
Apa sih keuntungan membaca buku not my cup of tea?
Seingat saya, mulai saya duduk di bangku SMP, saya benci dengan angka dan pelajaran yang mengharuskan saya berhitung. Saya menghindari kelas IPA waktu SMA karena saya benci hitungan, padahal waktu itu guru pembimbing saya agak memaksa saya untuk masuk kelas IPA. Hell no, I wanted to learn things I enjoy the most.
Sekarang setelah saya menikah dan punya anak, saya ingin membimbing anak saya. Saya agak menyesal kenapa dulu saya nggak berusaha lebih keras untuk belajar matematika. Setidaknya, saya punya sedikit ilmu untuk mengajari anak saya.
Math is definitely not my cup of tea, but now I realize that I need to learn again to teach my son. Bisa saja saya mendaftarkan anak saya kursus matematika, tapi saya pikir saya akan memiliki lebih banyak waktu bersama dengan mengajar matematika di rumah.
Demikian juga dengan membaca buku not my cup of tea. Mungkin sekarang saya sebal dan menghindari beberapa genre, tapi saya yakin suatu saat pasti ada yang saya butuhkan dari bacaan tersebut, entah untuk kepentingan apa.
Seperti mama saya pernah bilang, semua buku pasti ada gunanya.
Jadi, sedikit demi sedikit saya mulai melonggar dengan membaca buku-buku not my cup of tea (tapi saya masih keukeuh nggak mau baca buku motivasi). Walau saya tahu bakal menyiksa, siapa tahu ada sesuatu yang belum saya temukan di sana.
Bagaimana dengan kamu?
Happy Sunday and keep reading ^^
Liebster Blog Award 2014
Tadi tiba-tiba dapat mention di Twitter dari ABO. Ternyata saya bersama 10 blogger lain menjadi target pertanyaan berantai Liebster Blog Award 2014 yang entah siapa starter-nya.
Tugas saya adalah menjawab 10 pertanyaan dari ABO, lalu memberikan 10 random facts about me, lalu melempar 10 pertanyaan untuk 10 blogger lain yang beruntung.
Pertanyaan dari ABO:
1. Buku yang paling ingin kamu baca sekarang?
The Shining by Stephen King dan The Valley of Amazement by Amy Tan
2. Sad ending, Happy ending atau cliffhanger ending?
Sebenernya sih suka semua tapi kalau ditodong pake pistol disuruh milih salah satu ya pilih sad ending aja deh
3. Edward Cullen atau Peeta Melark?
Pilihan yang sulit. Peeta aja deh.
4. Lebih suka baca buku sambil ngemil atau sambil dengerin musik?
Lebih banyak sambil ngemil tapi pernah nyobain pasang playlist lagu klasik dan instrumental scoring film. Suka juga.
5. Buku yang paling menjadi favoritmu selama ini?
Have a Little Faith by Mitch Albom
6. Pernah baca buku yang bikin kesel setengah mati? Judulnya?
Pernah. Fifty Shades of Grey, apalagi *kemudian ditimpuk gerombolan #TeamGrey*
7. Paperback atau hardcover?
Hardcover, lebih kokoh, gagah, dan mantep megangnya.
8. Apa judul buku yang menurutmu paling sukses ketika diadaptasi jadi film?
Interview with the Vampire-nya Anne Rice cukup keren versi filmnya walau ada beberapa bagian latar belakang Louis yang tidak muncul di film.
9. Dan apa film adaptasi dari buku yang paling mengecewakan menurutmu?
The Hunger Games dan The Queen of the Damned. Juga serial The Firm yang bikin nguap.
10. Metropop atau Amore?
Easy peasy. Metropop.
Terima kasih banyak untuk pertanyaannya ^^
10 Facts About Me
1. Penimbun buku yang impulsif. Sampai rumah kadang nyesel kenapa beli buku tersebut.
2. Sejak sudah bisa membaca paling suka baca sambil tiduran.
3. Tahun 2013 kemarin cukup ngotot dalam membaca, tahun ini nggak mau kaya gitu lagi. Membaca jadi terpaksa dan terbebani.
4. Baru saja menutup akun FB dengan alasan: tidak ingin menjadi makhluk maya dan agar tidak tergoda oleh book OL Shop
5. Paling sebel kalau pas nyari buku di rumah nggak ketemu
6. Sedang gandrung dengan serial TV Rizzoli and Isles dan berniat mengoleksi novelnya
7. Nggak mampu menolak makanan Manado, Sunda dan Jepang
8. Sedang berusaha membaca genre fantasi
9. Sering panik jika berada dalam tekanan
10.Pernah menjadi korban bullying dan berniat untuk menjadikannya tulisan kelak
Sekarang saatnya memilih 10 Blogger kece untuk menjawab 10 pertanyaan dari saya:
Reviews by the Geek
Little Alice Garden
The Black in the Books
Farazziya
Kubikel Romance
Bacaan Ally
Petronela Putri Books
Putri Uthie Utama
Zahra Salsa
Dunia Dalam Kertas
Pertanyaan dari saya:
1. Kapan pertama kali sadar kalau kamu penggila buku/maniak baca?
2. Pernah berantem dengan teman/saudara/pasangan/ortu gara-gara buku? Bisa ceritakan sedikit? :p
3. Blogger buku favoritmu siapa? Sertakan juga link blognya ya ^^
4. Kapan pertama kali ngeblog buku? Sebutkan postingan yang paling berkesan (kalau nggak keberatan, sertakan linknya ya ^^)
5. Buku paling keren yang pernah kamu baca.
6. Buku paling nggak keren yang pernah kamu baca.
7. Apa saja faktor penting yang membuatmu memutuskan untuk membeli sebuah buku?
8. Sebutkan tokoh fiksi favorit sepanjang masa.
9. Sebutkan pasangan fiksi yang menurutmu paling romantis.
10. Toko buku favoritmu.
Terima kasih banyak ya. Jangan lupa pingback supaya saya bisa blogwalking.
Happy Thursday ^^
Bookish TopTen 2: Literary Villains
Selamat tanggal sepuluh. Ketemu lagi dengan Bookish Top Ten jilid dua yang temanya adalah:
Your Top Ten Literary Villains
Baiklah, gue langsung share aja para antagonis terjahat menurut versi gue.
Siapa yang nggak kenal di You-Know-Who ini. Si the most evil wizard ini memiliki sifat-sifat yang mirip dengan psychopath/sociopath. Berambisi ingin menjadi makhluk immortal, ia gemar membunuh orang tak bersalah hanya untuk kesenangan pribadi.
Aunt Sponge dan Aunt Spiker adalah dua bibi jahat yang licik, culas dan rakus. Mereka berdua kerap menyiksa James dan tidak memberikannya makanan yang cukup. Keduanya narsis yang merasa paling cantik sedunia.
Maura bukanlah tokoh yang paling jahat di antara para villains di daftar gue ini. Namun kelakuannya membuat Will jadi down dan tentu saja persahabatan mereka rusak. Maura menyukai Will, dan ia membuat tokoh rekaan di dunia maya bernama Isaac, dan Will hampir jatuh cinta padanya. She’s a real bitch.
Bukan hanya di dunia nyata, Hitler juga masuk di dalam novel ini dan tentu saja digambarkan sebagai antagonis nan menyebalkan. Ia berlaku kasar pada Eva, mistressnya, juga kerap tidak sopan ketika berkunjung ke rumah keluarga Bruno.
Yes, antagonis nggak selalu harus orang. Dalam novel The Rescue, hal yang paling kejam adalah kebakaran, menyebabkan kematian dua orang yang sangat berpengaruh dalam kehidupan Taylor McAdden.
Diluar ketidaksukaan gue terhadap novel ini, tokoh Ursula merupakan salah satu antagonis yang paling gue ingat. Sosok hantu kain butek kewer-kewer ini begitu jahat hingga mampu mempengaruhi orangtua si John Doe.
Craddock McDermott adalah salah satu hantu paling jahat yang meneror orang yang tidak bersalah. Semasa hidupnya, ia juga memiliki tabiat jahat, bahkan melakukan pelecehan seksual terhadap keponakan dan cucunya. Dan si hantu yang sering memakai fedora ini pernah masuk ke dalam mimpi gue.
Bryce Walker adalah salah satu dari nama-nama yang disebutkan Hannah dalam kaset rekamannya. Bryce juga salah satu alasan Hannah mengapa ia menjadi depresi dan melakukan bunuh diri. Yang dilakukan Bryce adalah memperkosa Jessica dan Justin membiarkannya. Hannah yang mengetahui hal ini juga tidak mampu bersuara, hingga ia membenci dirinya sendiri kemudian mengakhiri hidupnya.
Last but not least, Neferet from House of Night Series. Neferet merupakan mentor Zoe, tokoh utama dalam serial ini. Lambat laun, Zoe dan kawan-kawannya mengetahui niat asli Neferet (the High Priestess) yang jahat dan ingin menguasai House of Night dengan kekuasaan gelap. Neferet memiliki power, dan ia bekerjasama dengan Kalona, the fallen angel, yang memiliki kekuatan yang dahsyat.
Nah, itu dia top 10 villains versi gue.
Yang ingin berpartisipasi dalam Bookish Top Ten, syaratnya:
1. Memiliki blog/Goodreads/FB/Tumblr/Livejournal atau apa saja media online.
2. Pasang button Bookish Top Ten di postinganmu.
2. Posting Bookish Top Ten setiap tanggal 10 tiap bulan (it’s a monthly meme). Kalau kamu nggak sempat posting tanggal 10, nggak usah khawatir, kamu masih bisa ikut posting hingga akhir bulan.
3. Memasukkan link postingan di inlinkz yang sudah disediakan di akhir postingan.
4. Tiap bulan ada tantangan yang berbeda, so stay tuned ya ^^
6. Untuk bulan depan, tantangannya adalah:
Top Ten Best Book Covers.
See you on November 10 ^^
Bookish Top Ten 1: Fanda’s Favorite Books
Halo, ketemu dengan Lust and Coffee di edisi perdana Bookish Top Ten. Semoga buku-buku favorit ini bisa meracuni teman-teman semua. Untuk Bookish Top Ten pertama, challenge-nya adalah:
Your blogger buddy’s top ten favorite books.
Gue sudah menodong salah satu book blogger yang cinta banget sama sastra klasik. Apa aja buku favoritnya?
1. Germinal – Emile Zola2. To Kill A Mockingbird – Harper Lee3. Twenty Years After – Alexandre Dumas4. The Great Gatsby – F. Scott Fitzgerald5. Great Expectations – Charles Dickens6. Curtain – Agatha Christie7. The Pillars of The Earth – Ken Follett8. Harry Potter series – J.K. Rowling9. Conspirata – Robert Harris10. The Yearling – Marjorie Kinnan Rawlings
Fanda Amnesiana, forty something, single and happy, kutubuku akut (udah dimulai semenjak kecil berkat bimbingan mama-papanya, dan dari kecil udah kelihatan bakatnya–paling seneng kalo dikasih kertas bersih dan alat tulis *:)) laughing). Membaca bagi Fanda udah jadi kebutuhan pokok no. 4. Ia bekerja sebagai Business Assistant di sebuah perusahaan swasta. Di luar itu, ia berusaha membagi waktu untuk mensejahterakan keluarganya (Fanda anak tunggal, jadi hanya ada mama & papanya), dan mengabdikan diri untuk Tuhan dengan suaranya di Gereja (sebagai Lektor). Dan tentu saja, di sela-sela itu, ia aktif membaca buku & book blogging. Paling suka makan pangsit mie; menyempatkan seminggu sekali latihan beban di gym demi membentuk otot (dan mengusir lemak, hehehe..).
[Blog Fanda] [Twitter]
Thank you banget, Fanda, sudah bersedia ditanya-tanya seputar buku favoritnya ^^
Yang ingin berpartisipasi dalam Bookish Top Ten, syaratnya:
1. Memiliki blog/Goodreads/FB/Tumblr/Livejournal atau apa saja media online.
2. Pasang button Bookish Top Ten di postinganmu.
2. Posting Bookish Top Ten setiap tanggal 10 tiap bulan (it’s a monthly meme). Kalau kamu nggak sempat posting tanggal 10, nggak usah khawatir, kamu masih bisa ikut posting hingga akhir bulan.
3. Memasukkan link postingan di inlinkz yang sudah disediakan di akhir postingan.
4. Tiap bulan ada tantangan yang berbeda, so stay tuned ya ^^
6. Untuk bulan depan, tantangannya adalah:
Top Ten Literary Villains.
See you on October 10 ^^
Bookish Top Ten: a New Meme
Halo,
Seperti yang sudah diworo-woro di grup FB BBI juga Bajaj Jabodetabek, mulai 10 September 2013, gue akan mengadakan meme berbau buku yang dikasih judul Bookish Top Ten. Sesuai judulnya, list tersebut berisi segala sesuatu yang berhubungan dengan buku, misalnya: buku favorit, buku masa kecil favorit, tokoh fiksi favorit, penulis favorit, juga tempat baca favorit.
Syaratnya sih gampang aja:
1. Punya blog. Tidak harus blog buku kok, yang penting blog.
2. Kalau kamu tidak punya blog, kamu bisa posting di note FB atau Goodreads.
3. Pasang button Bookish Top Ten di postinganmu. Jangan lupa sertakan link postingan Bookish Top Ten Lust and Coffee juga ya.
4. Tiap bulan akan ada tema baru biar seru yang akan diumumkan tiap tanggal 10.
5. Linky akan dipasang tiap tanggal 10 hingga 30/31 setiap bulannya agar teman-teman yang tidak sempat posting tanggal 10 masih bisa ikut hingga akhir bulan.
Untuk tanggal 10 September 2013 nanti tantangannya adalah:
Sebutkan 10 buku favorit teman sesama blogger.
Boleh diberi alasan supaya teman-teman lain tertarik untuk membaca buku-buku tersebut.
Gue sudah pernah menodong dua teman gue, yaitu Ijul dan Iif.
Untuk bulan September, gue sudah menodong Fanda, blogger buku penggemar sastra klasik.
Semoga masih ada waktu untuk menodong listnya ya, teman-teman.
See you in September ^^
15 Day Book Blogging Challenge Day 13: Underrated Book
I don’t like Monday. Hari ini cerah, waktu juga berkalan cepat. Untungnya juga, gue tidak melewati daerah macet. Ditambah ART lama balik lagi. Jadi, mood hari ini lumayan bagus.
Tantangan hari ke-13 adalah:
Describe one underappreciated book everyone should read
Salah satu novel terbaik yang gue baca tahun ini adalah:
My review here.
Gue heran, kenapa ratingnya nggak sampe 3 di GR, padahal menurut gue novel ini sangat bagus dengan kisah cinta berlatar agama Buddha.
Banyak filosofi spiritual dan kehidupan yang terselip di novel ini. Latar keluarga Meng Ning juga sangat mengharukan, terutama saat adik kecil Meng Ning jatuh ke sungai. Keraguan dalam hubungan percintaan juga membuat tokoh Meng Ning begitu hidup. It’s a great book. Sayangnya, novel ini udah sulit ditemukan di toko buku, kecuali OL shop, barangkali.
More reviews:
Yang mau ikutan challenge ini, langsung ke TKP blognya April.
Happy Monday!