Blog Archives

[Book Review] The Translator by Leila Aboulela

image

image

image

Judul: The Translator (Sang Penerjemah)
Penulis: Leila Aboulela
Web Penulis: di sini
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Web Link: di sini
Terbit: Oktober 2011
Tebal: 272 halaman
ISBN: 9789792275865
Format: paperback
Kategori: Fiksi
Genre: Romance, Religion, Cultural
Beli di: Bazaar Gramedia Bintaro Plasa
Harga: IDR 15,000
Kalimat Pembuka:
Dia bermimpi hari itu hujan dan dia tidak bisa pergi keluar untuk menemui lelaki itu seperti yang telah direncanakannya.

image

Sammar, janda berkebangsaan Sudan, bekerja sebagai penerjemah bahasa Arab di universitas di Skotlandia. Sejak kematian mendadak suaminya, anak lelaki satu-satunya tinggal dengan keluarga Sammar di Khartoum, meninggalkan dia sendirian di Aberdeen yang dingin dan kelabu, berduka dan kesepian. Tetapi ketika dia mulai menerjemahkan untuk Rae, peneliti Islam dari Skotlandia, keduanya menjalin persahabatan yang sangat kuat yang membangunkan keinginan hidup Sammar yang selama ini dikubur dalam-dalam. Saat mereka mulai jatuh cinta, Sammar tahu mereka harus lebih dulu mengatasi perbedaan di antara mereka dalam menyikapi keyakinan masing-masing. Gabungan kisah cinta, antara manusia dan Tuhan-nya dirangkum dengan indah dalam cerita ini, The Translator adalah kisah keberanian seorang wanita untuk tetap teguh dengan keyakinan, diri, dan cintanya.

image

Terus terang saya bingung bagaimana meresensi buku ini. Dari awal hingga halaman 50an terasa flat dan tersendat-sendat, tidak jelas ke mana tujuannya. Pikiran Sammar, tokoh utamanya, juga melompat-lompat maju mundur, membuat saya jadi maju mundur juga bacanya.

Seperti yang sudah disebutkan di blurb, Sammar adalah penerjemah bahasa Arab di Skotlandia. Ia bekerja dengan Rae, peneliti Islam asal Skotlandia. Hubungan yang terjalin sangat lamban.
Profesi Sammar sebagai penerjemah juga tidak terlalu dalam tergali. Ia lebih banyak bercerita tentang keluarganya.

Rangkaian kata yang ditulis Aboulela puitis, tapi terkesan jadi bertele-tele karena lama sekali menuju tujuan.

Buku ini cocok untuk pembaca yang sabar.

image

[Book Review] In The Name of Honor by Mukhtar Mai

posting bareng BBI 2014

https://lustandcoffee.files.wordpress.com/2013/06/book_info.jpg

in-the-name-oh-honor-atas-nama-kehormatan
Judul: In The Name of Honor (Atas Nama Kehormatan)
Penulis: Mukhtar Mai
Penerbit: Pustaka Alvabet
Terbit: Desember 2009
Tebal: 198 halaman
ISBN: 978-979-3064-78-9
Kategori: Non Fiksi
Genre: Memoir, Culture, Feminism
Beli di: Bukabuku – Harga: Rp. 29,750
Harga: Rp. 23,000
Kalimat pembuka:
PADA MALAM HARI TANGGAL 22 JUNI 2002, KELUARGA kami membuat sebuah keputusan.

book_blurb

INTERNATIONAL BESTSELLER TELAH DITERJEMAHKAN DALAM 18 BAHASA DI 19 NEGARA

“Mukhtar Mai adalah seorang pahlawan. Dia telah mengalami pemerkosaan dan kebrutalan pengadilan. Atas kejadian itu dia meyakinkan kita akan pentingnya pendidikan—dan harapan. —Nicholas Kristoff, The New York Times

Mukhtar Mai adalah perempuan Muslim berusia 35 tahun yang tinggal di perkampungan kecil di selatan Punjab, Pakistan. Ia termasuk satu dari 100 tokoh paling berpengaruh versi Majalah TIME.

Melalui kisah ini, mudah-mudahan saya dapat membantu orang lain untuk memahami bahwa perubahan harus dilakukan.”—Mukhtar Mai

Untuk pertama kalinya, Mukhtar Mai menuangkan pengalaman pahitnya dalam buku yang sangat menyentuh hati. Sebuah kisah mengenai penderitaan dan kehinaan yang mendalam, juga keberanian dan keyakinan yang besar.

Pada 22 Juni 2002, Mukhtar Mai dijatuhi hukuman oleh Dewan Adat di desanya dengan cara diperkosa. Dia dipegangi oleh empat orang laki-laki, ditelanjangi dan kemudian diperkosa beramai-ramai. Lalu, ia diperintahkan untuk berjalan pulang dalam kondisi setengah telanjang di hadapan 300-an penduduk desa. Dengan cara dipertontonkan dan dipermalukan di depan umum, Mai harus melakukan itu demi ‘membayar’ suatu tindak kejahatan yang tanpa bukti, yang dituduhkan kepada adik laki-lakinya.

Adik laki-laki Mai, Abdul Syakur (12 tahun), dituduh memiliki affair dengan seorang gadis dari kasta yang lebih tinggi. Dewan Adat akhirnya menjatuhkan hukuman kepada Mukhtar Mai dengan cara diperkosa. Menjelang menit-menit pelaksanaan hukumannya, Mukhtar Mai meminta belas kasihan, memohon agar adiknya dibebaskan, dan membaca al-Quran—satu-satunya bacaan yang dihapalnya.

thoughtsSudah cukup lama saya tidak membaca buku non fiksi. Pas nggak sengaja browsing di BukaBuku.com, saya menemukan buku ini dan tertarik untuk memilikinya. Kebetulan tema baca bareng bulan ini mengusung tema perempuan, saya pikir buku ini cocok dengan tema tersebut.

Mukhtar Mai adalah seorang perempuan miskin anak petani dari kasta Gujar yang tinggal di desa Meerwala, Pakistan. Adik laki-lakinya dituduh berzina dengan seorang perempuan yang usianya jauh lebih tua. Sialnya, perempuan itu berasal dari kasta Mastoi, kasta yang lebih tinggi dari kaum Gujar. Orang-orang Mastoi menguasai sebagian besar lahan di desa tersebut dan kerap berlaku sewenang-wenang terhadap kaum Gujar.

Untuk meringankan hukuman adiknya, Mukhtar Mai diutus keluarganya untuk memohon kepada para lelaki Mastoi. Bukannya diberi maaf, Mukhtar Mai diseret ke gudang dan diperkosa beramai-ramai, lalu dilemparkan keluar kandang dalam keadaan setengah telanjang.

Orang normal akan bunuh diri jika mengalami kejadian yang dialami oleh Mukhtar Mai. Karena mukjizat dari Tuhan serta tekad yang kuat, Mukhtar melawan para pemerkosanya dan ia berjuang hingga akhirnya ia mendapat perhatian international.

Pada awalnya, Mukhtar yang buta huruf dikerjai oleh pihak kepolisian. Ia dipaksa menempelkan sidik jari pada lembaran kosong (yang tadinya akan dibuat laporan palsu tentang pengakuan Mukhtar). KArena kebijakan hakim, Mukhtar berkata jujur dan laporannya tersebut berhasil menyeret para pemerkosa dan pihak yang terlibat dalam kejahatan tersebut ke meja hijau. Mukhtar membuka jalan bagi para wanita Pakistan yang sebelumnya diinjak-injak oleh kaum lelaki bejat.

Buku ini membuat saya menahan napas, menangis, dan meringis karena tak tega. Untung saja penulis tidak menceritakan bagian pelecehan seksual secara eksplisit. Jujur saja, saya paling tidak kuat membaca buku tema pemerkosaan. Saya jadi teringat dengan para wanita yang mendapat perlakuan tak adil seperti ini. Banyak kasus pemerkosaan di daerah Timur Tengah yang malah merugikan pihak wanita. Mereka diadili dengan tuduhan perzinahan lalu dihukum mati. Miris saya mendengar kabar seperti ini.

Mukhtar Mai adalah sosok perempuan sederhana yang memiliki ketegaran seperti baja. Saya salut dengan perjuangannya yang membuahkan hasil di luar dugaan. Ia mendapat uang kompensasi dari pemerintah yang kemudaian ia gunakan untuk membangun sekolah di kampungnya. Ia juga dianugerahi penghargaan oleh pemerintah Pakistan. Selain itu, buku memoir ini pertama kali terbit di Prancis. Kasus Mukhtar Mai yang mendapat perhatian international juga membawanya ke markas PBB dan Mukhtar bicara di sana untuk menyuarakan hak wanita. Mukhtar juga dinobatkan sebagai satu dari 100 tokoh paling berpengaruh di dunia.

Tadinya saya ingin memberikan 5 bintang untuk buku ini, sayang terjemahannya terasa agak kaku. Tapi secara keseluruhan, saya sangat menyukai buku ini, apalagi karena endingnya membuat saya tersenyum.

 

20131125-062111.jpg

Need a second opinion?

Baltyra
Stefanus Akim

 

Until next time

20131128-083529.jpg

[Book Review] Mencintaimu Pagi, Siang, Malam by Andrei Aksana

posting bareng BBI 2014

https://lustandcoffee.files.wordpress.com/2013/06/book_info.jpg

10794324Judul: Mencintaimu Pagi, Siang, Malam
Penulis: Andrei Aksana
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Februari 2011
Tebal: 224 halaman
ISBN: 978-979-22-6733-4
Kategori: Kumpulan Puisi
Genre: Romance
Beli di: Bazaar Gramedia Bintaro Plaza
Harga: Rp. 10,000
Bisa dibeli di: Bukabuku – Harga: Rp. 42,500
Kalimat pembuka:
Pagi untuk mencintaimu, seolah tak ada lagi hari esok.

book_blurb

@FiraBasuki:
Mencintai kamu.
Seperti dilebihkan waktu.
Setiap pagi bertambah rasaku.

@djenarmaesaayu:
Love is when you are falling in love every day with the same person.

@ratihkumala:
Musim panas sedang gerah dan patah hati.
Izinkan terik siang ini dia berteduh di mimpimu.

@clara_ng:
Malam adalah memoar luka, seperti angin mencatat pilu di palung mata dara-dara.
Pada keringat dadanya, gairah syahwat menelanjangi cinta.

thoughtsBelum pernah saya membaca buku kumpulan puisi sebelumnya. Thanks toBBI yang sudah menggelar event baca bareng dan mengambil tema buku ini. Kalau nggak mungkin saya juga nggak bakalan baca buku kumpulan puisi.

Puisi itu, terus terang, bukan genre favorit saya juga. Bisa dibilang saya menghindari buku puisi karena takut ribet dengan kata-kata puisi yang berbunga-bunga namun maknanya nggak jelas (atau saya nggak ngerti maksudnya). Ternyata, membaca puisi itu cukup menyenangkan. Apalagi buku kumpulain puisi karya Andrei Aksana ini termasuk ringan dan nggak njelimet. Kalimat-kalimat puitis nan indah mewarnai buku ini. Biasanya saya membaca novel karya Andrei yang juga disisipi puisi (yang saya kurang suka), tapi—anehnya—saya cukup menikmati buku Mencintaimu Pagi, Siang, Malam ini.

Karena saya bukan penggemar kalimat puitis nan indah berbunga dan bergelora, beberapa puisi pendek yang saya sukai dari buku ini justru yang tidak memakai kata ‘cinta’.

 

Pagi adalah hati yang percaya,
meski kamu entah di mana. (hal. 16)

Pagi untuk melupakan.
Semua yang semalam tak tergenggam. (hal. 21)

Pagi ketika kereta lewat,
tapi kamu tetap di peron,
menunggu tanpa pamrih. (hal. 24)

 

Di dalam buku ini ada cinta yang berbuah manis, cinta tak terbalas, perselingkuhan, juga kesendirian. Pokoknya semua tentang cinta. Namun, karena begitu banyak cinta yang diumbar, saya sempat tersendat membaca buku ini karena saya jenuh dengan cecintaan yang seolah tak berujung.

Sesuai dengan judulnya, penulis mengungkapkan perasaannya saat pagi, siang, hingga malam menjelang. Puisi malam terakhir ditutup dengan bittersweet, seolah ingin menutup cerita dan siap membuka lembaran yang baru.

 

20140225-050101.jpg

Until next time

20131128-083529.jpg

[Book Review] Larasati by Pramoedya Ananta Toer

posting bareng BBI 2014

https://lustandcoffee.files.wordpress.com/2013/06/book_info.jpg

20140225-043207.jpg

Judul: Larasati

Penulis: Pramoedya Ananta Toer

Penerbit: Hasta Mitra

Terbit: Juli 2000, cetakan kedua

Tebal: 178 halaman

Kategori: Novel Fiksi

Genre: Historical Fiction, Classics, Sastra Indonesia
Beli di: pinjam punya almarhum mertua
Harga: Rp. 23,000

Kalimat pembuka:
Setelah mendapat tempat di pojok, kapten itu mendekatkan bibirnya pada kupingnya, berbisik perlahan penuh perasaan “Aku memang banyak bersalah, Ara,” ia tak begitu yakin akan suaranya.

book_blurb

LARASATI – sebuah roman revolusi semasa perjuangan bersenjata 1945-1950. Kisah tentang pemuda-pemuda Indonesia yang rela membaktikan jiwa raga demi proklamasi kemerdekaan, kisah-kisah tentang para pahlawan sejati dan pahlawan munafik, pertarungan di daerah republik dan daerah pendudukan Belanda – antara yang setia dan yang menyeberang, antara uang ORI dan uang Nica, dengan wanita sebagai tokoh utama – bintang film tenar yang dengan caranya sendiri memberikan diri dan segalanya untuk kemenangan revolusi. Potret revolusi semasa yang menghidupkan kembali sepenggal sejarah di tahun-tahun awal proklamasi kemerdekaan, sebuah potret jujur gaya Pramoedya tentang kebesaran dan kekerdilan, kekuatan dan kelemahan revolusi. Sebuah fiksi yang menghanyutkan kita seakan menghayati kembali suatu dokumentasi non fiksi Indonesia semasa romantika pertempuran berkecamuk di “jaman bersiap!”

thoughts

Lega banget bisa menyelesaikan Larasati dalam dua hari. Saya pikir saya nggak bakal sanggup menyelesaikan novel ini.

Larasati merupakan buku karya Pram kedua yang saya baca. Sebelumnya, saya pernah membaca Dongeng Calon Arang yang saya baca waktu kuliah dalqm bahasa Inggris. Jadi, saya cukup terkejut dengan gaya bahasa Pram.

Larasati bercerita tentang perempuan bernama Larasati (dipanggil Ara), seorang bintang panggung yang kemudian menjadi bintang film ternama, yang harus pergi meninggalkan Yogya ke Jakarta dengan kereta. Saat itu paska kemerdekaan, di mana kondisi politik tak menentu karena Belanda yang ditunggangi sekutu datang kembali ke Indonesia, menduduki beberapa tempat, dan melakukan agresi militer melawan tentara pemuda independen.

Ara yang terbiasa lari dari satu pelukan pria ke pelukan pria lain akhirnya sampai ke Jakarta, bertemu dengan pejabat inlander, kolonel Belanda, dan kenalannya, Mardjohan, yang sudah naik pangkat menjadi sutradara. Ara diminta untuk membintangi film dokumenter tentang pengungsian. Tak sudi menjadi anjing Belanda, Ara kabur ke rumah ibunya, Lasmidjah, yang bekerja sebagai babu di rumah orang Arab. Sersan supir NICA yang membantu Ara melarikan diri.

Ara bertemu dengan pemimpin pemuda di kampung itu. Bersama-sama mereka melakukan penyerangan terhadap pasukan NICA yang suka membunuhi pemuda Republik.

Saya sempat kebosanan membaca buku ini, terutama di bagian awal. Saya juga masih meraba gaya bahasa Pram. Terus terang, saya jarang membaca sastra, apalagi sastra jadul. Ternyata saya dibuat puyeng dengan tat bahasa jadul yang seenaknya. Dalam satu kalimat/paragraf, sah-sah saja memuat 2 POV yang berbeda tanpa adanya tanda baca berarti. Seperti ini misalnya:

Tapi ia berjanji dalam hatinya, tidak bakal aku main untuk propaganda Belanda, untuk maksud-maksud yang memusuhi Revolusi. (hal. 2)

Kini mendadak saja ia merasa lapar. Aku mesti berbuat apa sekarang? Di rumah ini tidak ada makanan. Tidak ada orang selain aku. Ia turun dari ambin ke luar, di beranda duduk nenek yang kemarin. (hal. 112)

Syukurlah, seiring perkembangan zaman, EYD juga semakin disempurnakan. Kalau sampai hari ini aturan penulisan boleh seperti itu, saya mungkin akan jambak-jambak rambut orang yang ada di sebelah saya setiap kali baca buku.

Dalam buku ini juga terlihat jelas Pram sangat benci dengan pemerintah boneka. Beliau menuliskan, orang-orang yang berpura-pura revolusioner terlihat seperti banteng dungkul. Perundingan-perundingan di Belanda semakin menunjukkan kelembekan mereka.

Saya kurang paham politik dan tidak terlalu mengerti politik. Namun, buku ini membuka pandangan saya tentang masa-masa paska kemerdekaan, di mana rakyat semakin menderita dan miskin. Dari dulu hingga kini, banyak pejabat yang mencuri dari rakyat sehingga keadilan tidak dapat ditegakkan.

Buku ini lebih cocok dibaca menjelang hari kemerdekaan di bulan Agustus karena bisa membangkitkan rasa kebangsaan. Tapi, dari sisi emosi, saya tidak tergerak atau bersimpati pada Ara walau ia ikut berjuang dengan laskar pemuda. Hubungan Ara dengan prianya, pemimpin laskar pemuda, atau ibunya tidak membuat saya tersentuh. Seperti kurang greget, entahlah. Mungkin buku lain Pram bisa menggugah emosi.

Saya penasaran dengan tetralogi Buru. Moga-moga masih mudah untuk dicari.

quotes

Barangsiapa kurang dendamnya akan lebih takutnya. (hal. 112)

Setiap pejuang harus selalu bersedia untuk kalah. (hal. 152)

20140225-050101.jpg

Until next time

20131128-083529.jpg

[Reading Challenge] Baca Bareng BBI 2014

posting bareng BBI 2014

Saya telat banget posting artikel ini. Tapi seperti Opa Elvis bilang, “It’s now or never.”

Tahun ini saya kembali nekat mendaftarkan diri untuk ikut beberapa Reading Challenge yang entah bisa cum laude apa nggak, yang penting niat saya tulus untuk mengurangi timbunan sekalian berbagi tentang bacaan saya selama tahun 2014 ini.

JANUARI
a. Fabel : Cerita-cerita fiksi dengan tokoh binatang boleh lokal maupun mancanegara seperti Animal Farm by George Orwell, Life of Pie by Yann Martel, dll list fable by GR: di sini
Posbar 27 Januari 2014
*cukup satu tema karena bersamaan dengan event Secret Santa 2014, Posbar SS 30 Januari 2014

–> saya hanya sanggup menyetor review untuk Posbar SS di sini

FEBRUARI
a. Historical Fiction Indonesia : HisFic yang berlatar tempat di Indonesia dan ditulis oleh pengarang lokal seperti Untung Surapati by Yudhi Herwibowo, Gajah Mada by Langit Kresna Hariadi, Centhini by Sunardian Wirodono. Posbar 27 Februari 2014
b. Kuliner : Boleh buku fiksi maupun nonfiksi (cookbooks, cuisine, culinary/wisata kuliner,foods, diets, dll) berlatar nusantara maupun mancanegara, tentang apapun yang bertema kuliner. List by GR: di sini Posbar 28 Februari 2014

MARET
a. Oprah’s Book Club : Buku-buku yang termasuk dalam list Oprah’s Book Club seperti A Tale of Two Cities by Charles Dickens, Love in The Time of Cholera by Gabriel Garcia Marquez, dll list lengkap bisa dilihat di sini. Posbar 27 Maret 2014
b. Puisi : Saatnya mengapresiasi karya-karya sastra puisi nusantara maupun mancanegara yang kalian sukai seperti Kumpulan Puisi Chairil Anwar, Shakespeare’s Sonets by William Shakespeare, dll list by GR: di sini Posbar 28 Maret 2014

–> untuk kategori Oprah’s Book Club, saya akan membaca buku ini. Sudah lama punya tapi belum sempat dibaca. Untuk kategori puisi, saya akan membaca buku cakep yang ini.


APRIL
a. Tema Perempuan : Dalam rangka perayaan Ibu Kartini bulan ini BBI juga harus mengapresiasi dengan membaca buku fiksi maupun non fiksi (woman and gender, feminism, woman fiction, dll) mengenai women empowerment seperti The Help by Kathryn Stockett, The Good Wife by Jane Porter, dll list by GR: di sini Posbar 29 April 2014
b. Travel : Buku-buku yang menulis tentang perjalanan ke tempat-tempat khayalan maupun nyata baik nusantara maupun mancanegara seperti The Naked Traveler by Trinity, On the Trail of Genghis Khan by Tim Cope, dll list lengkap by GR: di sini Posbar 30 April 2014

–> untuk Tema Perempuan, saya akan membaca buku ini. Untuk kategori Travel, saya mau baca buku yang ini. Dua buku tersebut sudah lama nangkring di rak baca saya.

MEI
a. Kathulistiwa Literary Award 2013 : Buku-buku yang termasuk dalam daftar 10 Besar Finalis maupun pemenang KLA 2013 dari berbagai kategori (prosa, puisi, fiksi, dll). List lengkap ada di sini Posbar 30 Mei 2014
b. Humor dan komedi : Buku-buku humor baik fiksi maupun non-fiksi, boleh buku lokal maupun buku luar seperti My Stupid Boss by Chaos@work, Paddle Your Own Canoe by Nick Offerman, dll list by GR: di sini Posbar 31 Mei 2014

–> untuk kategori Finalis KLA, saya sepertinya akan membaca buku Pulang karya Leila S. Chudori.


JUNI
a. Sastra Asia : Boleh Sastra Asia Timur. Genre bebas, boleh romance, historical fiction, history, dll. Contohnya Oleander Girl by Chitra Divakaruni, Secret Daughter by Shilpi Somaya Gowda list by GR: di sini Posbar 26 Juni 2014
b. Fairy Tales : Kisah fiksi dongeng berisi karakter-karakter fantasi semacam peri, goblin, penyihir, dll seperti The Iron King by Julie Kagawa, The Tales of Beedle the Bard by J.K. Rowling, dll list fairy tales by GR: di sini Posbar 27 Juni 2014

–> untuk sastra Asia saya memilih buku ini. Sedangkan untuk kategori Fairy Tales TBA.

JULI
a. Buku tentang masalah remaja/keluarga seperti Please Look After Mom by Kyung-Shook Shin, dll. List lengkap ada di sini
Posbar 24 Juli 2014
b. Buku Sicklit: Buku-buku tentang karakter yang sakit/sekarat seperti Ways to live forever by Sally Nichols, My Sister Keeper’s by Jodi Pilcout. List lengkap ada di sini
Posbar 25 Juli 2014

–> untuk Family Lit, saya mau baca Please Look After Mom. Untuk kategori sicklit, saya mau baca My Sister’s Keeper, sesuai saran divisi event ^^

AGUSTUS
a. Tema Lokal/Nusantara: Buku-buku budaya, wayang, mitos/dongeng, sejarah, cerita rakyat apapun yang ada unsur daerah maupun nusantara. Posbar 28 Agustus 2014
b. Buku Baru Indonesia yang terbit tahun 2014, bukan cetak ulang. Genre bebas, boleh fiksi maupun non-fiksi dan tentunya ditulis oleh pengarang lokal. Posbar 29 Agustus 2014

–> buku Tema Lokal saya pilih Canting by Arswendo Atmowiloto. Sedangkan buku baru terbitan th 2014 TBA.


SEPTEMBER
a. Buku Silat : Sesekali ayo kita coba buku (graphic novel, novel diperbolehkan) genre silat seperti Musashi by Eiji Yoshikawa, dll. List by GR: di sini Posbar 29 September 2014
b. Buku dengan rating rendah di Goodreads (1-2 bintang) : Tentunya kita penasaran mengapa buku itu bisa mendapat rating rendah, bukan? Ayo kita telusuri apa alasannya dengan menulis review buku tersebut. Posbar 30 September 2014

–> Untuk buku silat, saya akan baca Tokaido Inn by Dorothy & Thomas Hoobler. Sedangkan untuk buku rating rendah (ga sampai 3 bintang), saya mau baca Miss Timmins’ School for Girls by Nayana Currimbhoy yang direkomendasikan di website Oprah.

OKTOBER
a. Buku-buku terbitan Balai Pustaka. Mari kita dukung Balai Pustaka dengan membaca buku-buku mereka. Jika kesulitan mencari bukunya, langsung pesan online saja ke di sini Posbar 30 Oktober 2014
b. Buku yang diterbitin bertepatan dengan tahun kita lahir. Buku ini bisa tentang apa aja, bebas pilih genre, penulis, maupun terbitan nusantara maupun mancanegara. Yang penting pertama kali diterbitkan bertepatan dengan tahun kelahiran XD. Posbar 31 Oktober 2014

–> untuk kategori tahun kelahiran saya akan membaca buku ini. Untuk buku terbitan Balai Pustaka, saya akan ubek-ubek rak buku mertua dulu ^^


NOVEMBER
a. Newbery Book List: Buku-buku yang terdaftar dalam list Newbery Medal and Honor Books seperti Where the Mountain Meets the Moon by Grace Lin, A Single Shard by Linda Sue Park, dll list di sini Posbar 27 November 2014
b. Buku yang ada unsur angka: Buku yang dalam judulnya ada unsur angka seperti Size 12 is Not Fat by Meg Cabot, 86 by Okky madasari, dll. Posbar 28 November 2014

–> untuk kategori Newberry Book, saya ingin membaca buku Walk Two Moons by Sharon Creech yang memenangkan NBA tahun 1995. Sedangkan buku dengan unsur angka saya ingin membaca 86 by Okky Madasari.

DESEMBER
Vote for your own choice!! Kita baca bareng serentak buku yang sama, satu judul yang sama.. are you ready? Posbar 30 Desember 2014

Sudah siap ikutan Reading Challenge selama setahun?
Kalau kamu mau ikutan dan bukan member BBI, boleh kok, cuma kayaknya ga bisa setor linky dan ikutan giveaway di akhir tahun. Lebih baik daftar aja ^^

Happy reading

20131128-083529.jpg

[Book Review] The Happy Endings Book Club by Jane Tara @momentumbooks

book_info

20131211-125136.jpg

Title: The Happy Endings Book Club
Penulis: Jane Tara
Publisher: Momentum Books, Australia
Date of Published: 1 December 2013
Format: Ebook
No. of Pages: 182
ISBN: 9781760080587
Category: Fiction
Genre: Contemporary, Romance, Family, Paranormal Romance
Received from: Momentum Books via Netgalley
Link: here
Opening sentence:
Paige flipped open sign on her bookshop door to closed.

book_blurb

This Christmas, the women of the Happy Endings Book Club are about to uncover a world of love and magic as they discover how to have their own happy ending or beginning, as they’re often the same thing.

Once a month, seven very different women come together to discuss books. They all love a happy ending, but have lost sight of how to get their own. Paige misses glimpsing the magic in the world. Sadie doesn’t see the beauty inside people. Amanda wonders what she ever saw in her ex husband. Tilda literally can’t see herself. Michi can’t bear looking at her family, while Clementine is blind to what’s right in front of her. And Eva looks for romance in all the wrong places.

But things are about to change …

Meet the women of the Happy Endings Book Club as they celebrate Christmas, and themselves, in London, Paris, Vienna, New York, Sydney and in love.

thoughtsI received this ARC from the publisher via Netgalley in exchange for an honest review.

What can I say about this book? I love it. The Happy Endings Book Club is about a bunch of mid-age ladies finding their own happy endings, which is it (I want to spoil it a little bit).

Usually I love bitter-sweet ending or just simply bitter ending. But this book is too cute, too funny and heartwarming that I want to tell readers who love chicklit to go to Netgalley and request this title.

The Happy Endings Book Club tells about Paige, Clementine, Michi, Eva, Amanda, Tilda, and Sadie. They have their own issues and personal problems to solve, and it includes romance, as their favorite genre.

The story starts with Paige who owned a bookshop in London. Besides taking care of the business, she also ran a book club called The Happy Endings, named after the book shop. These 7 ladies had a special bond besides sharing their love on romance and happy endings.

Paige’s mom, Jean, was on her death bed. Before she died, she told Paige that her father’s still alive. And to Paige’s surprise, her father was a fairy. FAIRY. With the help of Jean’s physiotherapist, Arley, Paige was having a journey that she’d never forget.

And then Clementine, the naive girl who believed in cyber-romance. She decided to spend Christmas in New York with her love of her life that she never met, Sam. Sadly, she found out the truth about her cyber lover, but came a surprise that she’d treasure later on.

One of my favorite characters is Michi. She spent her Christmas holiday in Sydney, her hometown, a place where she hated the most. Her parents, Kayoko and Keith, were known as the celebrity sex therapists. Michi met Jake, a handsome guy who worked together with Michi’s brother, Greg. Michi avoided skinship, although she was attracted to Jake. One night, she opened up to Jake about what changed her about her past. Something that a little child should not see.

Tilda was having a symptom of insidious disorder. She could not see her hand, nose, and ear. After talking to a doctor, she went off to Paris and found herself completely. She also found her love back in London.

I love how the characters have flaws and have to deal with their problems. But in the end, love conquers the world. I think that’s what the writer wants to convey. It’s one of the best Christmas-themed novels I read this year.

Looking forward to reading other books from Jane Tara.

 

quotes

Respect where you’re standing (p. 57)

It’s extremely healthy to do what it takes to feel good about yourself. (p. 124)

Style is not about following trends, or even starting them. It’s about being yourself (p. 126)

Whenever my mum gets depressed about her age, she goes to Paris. (p. 128)

Sometimes it takes a while to see what’s right in front of us. (p. 160)

 

20131125-062111.jpg

Until next time ^^

20131128-083529.jpg

 

 

[Book Review] The Naked Traveler 4 by Trinity @bentangpustaka

book_info

20131204-080410.jpg

Judul: The Naked Traveler 4
Penulis: Trinity
Penerbit: B First – Bentang Pustaka
Terbit: September 2012
Tebal: 262 halaman
ISBN: 978-602-8864-65-7
Kategori: Non Fiksi
Genre: Travel, Humor, Culture
Beli di: Kutukutubuku Harga Rp. 41,650
Kalimat pertama:
Misool dan kepulauan sekitarnya memang paling indah dibanding daerah lainnya di Raja Ampat.

book_blurb

Jalan-jalan bersama Trinity memang tak ada habisnya. Tiga seri laris The Naked Traveller ternyata tak cukup untuk menceritakan pengalaman seru Trinity menjelajah ke berbagai negara. Sesuai ciri khasnya, Trinity mampu memberikan “kesan baru” pada setiap tempat yang ia singgahi. Selalu ada kejutan yang akan membuat kita melakukan refleksi.

Kali ini, kita akan diajak untuk menikmati Afrika, makan zebra di Namibia, dipenjara dan ketemu hiu putih raksasa, eksisnya Ladyboys di Thailand, sampai dipalak anak kecil di Kalimantan. Tambah lagi, kita juga bakal tetep sirik setengah mati sama cerita Trinity yang makan sushi paling enak sedunia dan nonton festival Unta di Pushkar.

Bersiap-siaplah dengan virus Trinity yang kali ini lebih seru!

thoughts

Akhirnya kelar juga baca buku seri The Naked Traveler keempat ini. Covernya paling funky, pink ngejreng, wueheheehe. Entah apa warna ini adalah warna favorit Trinity apa memang pilihan dari penerbit.

Jujur aja, dibandingkan buku-buku sebelumnya, entah kenapa saya merasa buku ini ‘garing’. Selipan humor di akhir bab terasa agak nanggung. Tapi, saya masih bisa menikmati buku ini kok. Memang saya ngiler dan iri berat dengan Trinity yang bebas oergi ke mana saja, dibayarin pulak. Well, saya cuma bisa menikmati sambil membayangkan aja berada di tempat-tempat yang disebutkan oleh Trinity.

Bagian awal buku ini membahas tentang domestic traveling alias jalan-jalan di kandang sendiri. Saya iba dengan Trinity dan kawannya yang harus menahan lapar di kapal menuju Misool, Raja Ampat.
Lalu tentang premanisme anak kecil di Kalimantan, tepatnya di kampung suku Dayak Kenyah di Pampang, saya cuma bisa mengurut dada. Kadang suka malu juga sih dengan budaya minta-minta, entah di kota atay desa, apalagi kuburan. Satu sisi pengin juga budaya kita dianggap di luar negeri, tapi kalau ada turis berkunjung malah disusahin. Duh *urut dada Matt Sanders*

Saya ngakak baca bab ‘Rumah Kuburan’ di Tanah Kusir. Daerah dekat rumah saya. Kebayang aja sih rumah keluarga Trinity yang dibedengi kuburan, lalu tamu yang disuguhi minum dibilang airnya adalah air kuburan. Jahil bener Trinity, hihihi.

Ada juga tentang eksplorasi timah di Bangka yang membuat banyak lubang. Tentu lubang-lubang itu kelihatan sangat tidak indah. Ngeri.

Saya suka dengan kebiasaan warga Gorontalo yang harus beristirahat tiap siang, atau siesta istilahnya. Menurut para ahli, rehat sejenak di siang hari bisa membantu mengoptimalkan otak. Google, Microsoft, dan berbagai perusahaan raksasa juga memberlakukan siesta untuk karyawannya.

Trinity juga membagikan kisahnya di Namibia. Ia bertandang ke sana sebagai duta pariwisata sampai masuk TV lokal di sana.

Ada juga tips jalan-jalan murah untuk mahasiswa dan backpacker berbujet pas-pasan. Ada usaha, ada niat, pasti ada cara. Prinsip yang keren dan patut ditiru.

Overall buku ini nggak membosankan, bukan panduan wisata atau brosur agen perjalanan. Bahasa yang dipakai Trinity masih santai seperti biasanya, ceplas-ceplos dan terkesan apa adanya. Buku ini juga selalu menyajikan cerita seru di tiap babnya, bikin saya cuma bisa garuk-garuk tanah karena nggak bisa jalan-jalan kayak Trinity.

Saya masih menunggu seri The Naked Traveler berikut yang gosipnya akan membahas perjalanan Trinity di Amerika Selatan.

20131119-085715.jpg

Need another opinion?

Baca Buku here
The Bookie Looker here
Desti Baca Buku here

Until next time

20130330-114856.jpg

[Book Review] Swimsuit by James Patterson @Gramedia

book_info

20131123-060929.jpg

Judul: Swimsuit (Maut di Pantai)
Penulis: James Patterson dan Maxine Paetro
Alih Bahasa: Andang H. Sutopo
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 31 Mei 2012
Tebal: 464 halaman
ISBN: 9789792284195
Kategori: Novel Fiksi Terjemahan
Genre: Thriller, Mystery
Dapat dari: barter dengan Patricia
Bisa dibeli di: Kutukutubuku Harga: IDR 49,300
Kalimat pertama:
Aku tahu hal-hal yang tidak ingin kutahu.

book_blurb

Kim McDaniels, supermodel cantik menawan, lenyap ketika sedang mengadakan pemotretan di Hawaii. Takut situasi memburuk, kedua orangtuanya langsung terbang ke Hawaii untuk menyelidiki sendiri, tanpa pernah menyangka mereka disambut maut.

Ben Hawkins, wartawan L.A. Times, menyelidiki sendiri kasus itu, berharap bisa menolong si korban dan mendapatkan gagasan untuk menulis buku laris. Sejak ia tiba di Hawaii, belum juga ada petunjuk yang menuntunnya ke pengungkapan identitas di penculik. Tiba-tiba si iblis mendatanginya dan memaksanya menyepakati perjanjian yang tak mungkin ditolak.

thoughts

Akhirnya, buku Miss Jinjing saya laku juga dibarter, hehehehe. Thanks ya, Patricia, sudah ngebuzz inbox Goodreads saya.

Ok, pertama tertarik membaca buku ini karena penulisnya. Saya baru membaca sedikit buku karya James Patterson dan saya bertekad untuk membaca lebih banyak lagi karya beliau di tahun mendatang, sekaligus ingin mengurangi timbunan yang semakin menggunung.

Ben Hawkins, mantan detektif dan penulis fiksi yang gagal, banting setir menjadi wartawan kriminal untuk L.A. Times. Jumat malam, ia tiba-tiba diberi tiket pesawat ke Maui untuk menyelidiki kasus hilangnya Kim Daniels. Ben terinspirasi untuk menulis novel lagi dengan mengambil ide dari kasus Kim.

Sementara itu, Kim diculik malam setelah pemotretan untuk majalah pria. Ia mendapati dirinya terikat dan terkurung di dalam bagasi mobil. Ia dibawa ke sebuah tempat terpencil dimana tak ada orang yang bisa mendengar jeritannya. Nasib baik tidak berpihak pada Kim. Ia dibunuh secara sadis oleh pria bertopeng. Pembunuhan Kim direkam dengan video dan disaksikan oleh Horst dan Jan, juga anggota Alliance lain yang menyewa si pembunuh untuk melakukan pembunuhan keji dan direkam oleh video. Si pembunuh diiming-imingi kontrak baru dengan angka yang menggiurkan jika ia berhasil membuat rekaman sensasional dan berhasil memikat The Peepers.

Orang tua Kim, Levon dan Barbara, terkejut bukan kepalang ketika mendapat telepon misterius dari seseorang yang mengatakan bahwa Kim sudah jatuh ke tangan orang jahat. Mereka berdua disarankan untuk segera menyusul Ke Maui.

Dalam keadaan panik, mereka terbang ke Maui tanpa membawa koper. Sesampainya di Wailea Princess, Levon dan Barb dikerubuti wartawan yang memborbardir mereka dengan pertanyaan yang membuat duka mereka semakin dalam. Si pembunuh hadir dalam event tersebut, menyamar sebagai wartawan.

Setelah hilangnya Kim, ada dua perempuan lagi yang mayatnya ditemukan: Rosa, gadis Latin, dan Julia Winkler, teman sekamar Kim di Maui dan juga model Sporting Life.

Ben mendekati Levon dan Barb demi mendapatkan kepercayaan dari mereka. Ia juga bercerita tentang masa lalunya, detektif yang difitnah dan dijebak partner dan atasannya, sehingga ia terpaksa mengundurkan diri dan akhirnya mendapat kolom kriminal di L.A. Times.

Ben dibantu detektif lokal, Eddie Keola, memutar otak untuk mencari si pembunuh. Akhirnya, mayat Kim ditemukan di sebuah kapal sewaan. Tubuh dan kepalanya terpisah.

Akhirnya Ben berhadapan dengan si pembunuh yang menyeretnya ikut terlibat dalam pembunuhan-pembunuhan yang dilakukannya.

Dibandingkan Honeymoon, buku ini lebih membuat saya penasaran. Saya hampir tidak mau berhenti membaca. Seru, menegangkan, bikin penasaran dan membuat saya menunggu kejutan di halaman berikutnya.

Saya sangat menikmati buku ini walau agak terganggu dengan beberapa adegan sadis yang membuat saya mual. Aura buku ini maskulin sekali. Adegan berlangsung dengan cepat tanpa basa-basi. Cerita per babnya juga tidak panjang. Setelah sampai di halaman terakhir, saya bisa menarik napas lega.

Dan yang membuat saya sedikit terkejut adalah, cerita di buku ini sampai masuk ke dalam mimpi saya. Seru, menegangkan, dan membuat saya capek.

Saya merekomendasikan buku ini untuk pecinta thriller. Gara-gara buku ini, tahun depan saya berniat untuk membuat James Patterson Reading Challenge.

Nggak ada produser yang tertarik memfilmkan buku ini ya? Kalau digarap dengan baik, buku ini berpotensi untuk jadi film blockbuster action-thriller.

20131125-062111.jpg

Need a second opinion?

Reviews of Unusual Size here
Obsessed with Reading here

Until next time

20130330-114856.jpg

P.S. Review ini menjadi pemenang #ResensiPilihan @Gramedia 3 Desember 2013
Bisa dilihat di sini

Terima kasih banyak, Gramedia ^^

[Book Review] Lisey’s Story by Stephen King @Gramedia

book_info12348714Judul: Lisey’s Story

Penulis: Stephen King

Penerjemah: Rosemary Kesauli

Penerbit: GPU

Terbit: Agustus 2011

Tebal: 704 halaman

ISBN: 9789792274127

Kategori: Novel Fiksi

Genre: Horror, Supernatural, Thriller

Beli di: nitip Chei di Obralan Gramedia, Harga IDR 25,000

Kalimat pertama:

Bagi publik, para istri penulis terkenal sama sekali tidak penting.

book_blurbLisey Debusher Landon kehilangan suaminya, Scott, dua tahun yang lalu, setelah dua puluh lima tahun menikah. Scott adalah pengarang terkenal yang berkepribadian sangat rumit. Setelah beberapa lama mengenal Scott, Lisey baru mengerti bahwa Scott mempunyai kemampuan untuk masuk ke dunia lain––sebuah tempat yang menakutkan, namun sekaligus menyembuhkan dan memberinya ide-ide yang dia butuhkan untuk bisa bertahan dari kegilaan yang menggerogotinya. Sekarang, setelah Scott tiada, giliran Lisey yang harus menghadapi hantu-hantu masa lalu suaminya.

thoughtsSalah satu keuntungan menjadi member BBI adalah bisa berbagi info buku murah. Saya harus mengucapkan terima kasih sama Zellie yang sudah rela berberat-berat membawa buku-buku pesanan para penimbun buku (kecup).

Saya baru membaca satu buku Stephen King, yaitu Carrie. Itu juga ceritanya ada tugas meresensi buku bebas waktu kuliah, dan saya langsung nyomot Carrie sebagai bacaan kelompok kami (yang langsung diprotes sama teman-teman kelompok, namun mereka nggak punya pilihan).

Lisey’s Story menurut saya adalah cerita sedih, heartbreaking story tentang masa lalu Scott (dan kakaknya, Paul) yang sangat-sangat menyedihkan. Beberapa kali saya menyeka air mata saking nyeseknya membaca buku ini (ini juga saya sambil menahan jatuhnya air mata saking sedihnya mengingat detil masa lalu Scott yang bisa dikatakan disturbing).

Lisey adalah istri Scott, penulis terkenal yang menyimpan rahasia kelam tentang masa kecilnya. Sebelum menikah dengan Lisey, Scott berkata bahwa ia menderita penyakit jiwa turunan dan ia tidak menginginkan anak karena takut.

Setelah dua tahun kematian Scott, Lisey membereskan barang-barang Scott di ruang kerjanya. Lisey dipaksa menyerahkan manuskrip Scott yang belum sempat diterbitkan kepada Joseph Woodbody, seorang profesor. Lisey tidak mau menyerahkan naskah Scott. Tak lama berselang, Lisey diteror oleh pria asing yang mengaku bernama Zack McCool (norak banget ya nama aliasnya).

Lisey sendiri harus mengurus Amanda, kakaknya, yang mengalami gangguan psikologis. Amanda yang sudah tidak muda lagi suka memutilasi diri sehingga ia dibawa ke sanatorium.

Lisey merasa Amanda mengetahui sesuatu tentang hal yang menghantui Scott. Ia menculik Amanda dari klinik dan membawanya ke rumahnya untuk menelusuri barang-barang Scott.

Akhirnya Lisey bisa melihat makhluk yang menghantui Scott sejak ia kecil, makhluk yang bisa menghinggapi siapa pun yang bisa melihatnya.

Buku bantal ini saya habiskan selama 6 hari. Saya berjanji untuk membaca secara maraton setiap weekend, untuk menghabiskan timbunan. So far, program #weekendreadathon saya lumayan berhasil. Buku ini saya baca selama weekend dan hampir setengahnya habis dilahap dalam tiga hari.

Stephen King menulis kisah ini secara detil. Namun ada beberapa hal yang saya mengerti namun sulit untuk diekspresikan melalui tulisan. Seperti bul misalnya.

Sampul depan novel ini ada gambar sekop. Itu merupakan penghubung antara masa lalu Scott dengan peristiwa penting sebelum Scott tewas.

Overall, saya puas membaca kisah Lisey. Tebalnya buku ini tidak membuat saya terintimidasi karena isinya yang menarik dan bikin penasaran.

quotes

Melupakan kejadian saat peristiwa traumatis berlangsung memang bagian dari proses yang terjadi sesudahnya. (hal. 36)

Setiap perkawinan memiliki dua inti, satu terang, satunya gelap. (hal. 80)

Bukankah keberanian selalu kelihatan indah. (hal. 89)
Mutilasi diri memangtidak bisa dianggap sebagai bunuh diri, sama seperti anoreksia, tapi keduanya bisa mengakibatkan kematian. (ha. 149)

Bicara pada diri sendiri memang enak karena kau tidak perlu menyelesaikan ucapan. (hal. 307)

Kalau kau sudah lama menikah ada semacam telepati. (hal. 369)

20130923-121407.jpg

Submitted for:

Baca Bareng BBI tema Horror/Thriller

20130923-121453.jpg

[Book Review] Warna Langit by Kim Dong Hwa

book_info

20131128-094248.jpg

Judul: Warna Langit (Trilogi Warna #3)
Penulis: Kim Dong Hwa
Penerjemah: Rosi L. Simamora
Editor: Tanti Lesmana
Illustrator: Kim Dong Hwa
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Agustus 2011
Tebal: 328 halaman
ISBN: 978-979-22-6525-5
Kategori: Novel Grafis
Genre: Family, Sex Ed, Romance, Korean Culture
Beli di: Bukabuku.com
Kalimat pertama:
Apakah kau benar-benar harus pergi?

book_blurb

Ehwa, yang telah menjelma menjadi wanita muda yang penuh percaya diri, kini berada dalam situasi seperti yang dialami ibunya: menantikan kekasihnya. Ibunya mengharapkan kembalinya si tukang gambar, sementara Ehwa memandang bulan yang sama seperti yang dipandangi tunangannya, Duksma, petani yang pergi ke laut untuk mencari peruntngan agar dapat menikahi Ehwa.

Goresan Kim Dong Hwa yang indah dan bahasanya yang teramat puitis menciptakan potret intim kedua wanita yang tumbuh dan berbah namun tak pernah berkurang cintanya terhadap satu sama lain.

thoughts

Akhirnya sampai juga di buku ketiga trilogi Warna ini. Adegan dibuka di stasiun. Ehwa mengantarkan Duksam yang pergi untuk sementara untuk mencari nafkah. Si bandot tua Cho yang jahat ingin menyingkirkan Duksam karena is dianggap sebagai penghalang cintanya dengan Ehwa (benar-benar nggak tahu diri si tua bangka itu).

Ehwa yang patah hati selalu menunggu kembalinya Duksam. Hingga orang yzng dinantikannya datang pada awal musim salju turun. Duksam mengajaknya menikah.

Ibu Ehwa langsung sibuk menyiapkan keperluan untuk Ehwa. Saya suka dengan penjelasan tentang pesta adat Korea.

Namun, saya kurang menyukai seperempat awal buku ini karena Ehwa digambarkan genit. Agak mengganggu membaca karakter Ehwa yang seolah hidup untuk dihinggapi laki-laki.

Bagian yang paling mengharukan adalah ketika ibu Ehwa melepas kepergian Ehwa yang akan dipinang Duksam. Saya jadi ingat malam sebelum menikah. Sedih rasanya harus berpisah dari orang tua.

Warna Langit adalah penutup trilogi Warna yang manis. Dan, buku ini paling hardcore dibandingkan dengan dua buku pendahulunya. Ada adegan seks yang dilakukan oleh sepasang tua bangka di kampung Duksam.

Saya masih ingin membaca novel grafis karya Kim Dong Hwa.

quotes

Konon berada di tengah samudera lebih berbahaya daripada maju ke medan perang. (hal. 123)

Kau bisa menyembunyikan sesuatu dari dunia, tapi kau tidak dapat menyembunyikan sesuatu dari waktu. (hal. 247)

20130923-121407.jpg

Until next time

20130330-114856.jpg