Blog Archives

Secret Santa 2015: The Riddle

image

Hello,

Maaf banget telat sehari posting Riddle Secret Santa karena saya dan keluarga mungil sedang berlibur.

Berikut penampakan kado dari Santa:

image

Riddle-nya demikian:

Dear Yuska Vonita, salam kenal ^^

Senang sekali rasanya tahun ini aku menjadi Santamu ☺. Walaupun kita belum pernah bertemu maupun berinteraksi secara pribadi, kuharap melalui Secret Santa ini kita akan menjadi lebih saling mengenal dan lebih dekat lagi yaa..

Aku sudah bingkiskan special untukmu satu buku yang sudah ada di daftarmu tahun ini. Semoga Yuska suka ya.. Dan, jangan lupa kunantikan ceritamu mengenai isi salah satu novel pilihanmu ini ^^

Nah.. Now, it’s time to guess my identity, right?

Aku sering sekali dipakai di setiap kalimat yang mengartikan jika namaku itu berarti ‘indah’.

Tentu saja kamu bisa menemukanku jika kamu berkunjung ke rumah berstruktur heksagonal berlatar belakang putih milikku dimana disana ada quotes dari Ernest Hemingway dan akan kuijinkan kamu ‘mengintip setiap buku’ yang ada di sana.

-Your Santa-

Di bagian bawah surat dari Santa ada quote:

There is no friend as loyal as a book. – Ernest Hemingway.

Wah, siapa ya kira-kira Santa saya kali ini?

Thank you ya, Santa. Saya seneng banget dapat buku ini. Moga-moga saya bisa menebakmu dengan tepat bulan depan.

Happy holidays untuk yang sedang berlibur. Sampai ketemu lagi di Januari 2016.

image

[Event] Secret Santa 2015 – Wishlist

image

Hello,

Nggak kerasa udah satu tahun berlalu dan ketemu lagi sama event Secret Santa-nya BBI.

Tahun ini adalah tahun ketiga saya berpartisipasi jadi Santa dan target. Semoga bisa rutin mengikuti event ini seterusnya.

Event Secret Santa ini terselenggara atas prakarsa Blogger Buku Indonesia dan hanya boleh diikuti oleh member BBI saja. Selain menjadi target dengan memberikan list buku yang sudah diidam-idamkan, peserta juga diberi kesempatan untuk menjadi Santa dengan ‘mengerjai’ target dengan memberikan riddle berisi clue ciri-ciri si Santa.

Berikut daftar wishlist saya tahun ini:

Buku impor
1. The Red Necklace – Sally Gardner (IDR 131rb) – Link

2. Prince Lestat – Anne Rice (IDR 126rb) – Link

3. Dark Places – Gillian Flynn (IDR 131rb) Link

4. Sharp Objects – Gillian Flynn (IDR 138rb) Link

5. Egypt: The Book of Chaos – Nick Drake (USD 8.98 or IDR 130rb) Link

6. The Selection – Kiera Cass (IDR 134.100) Link

Buku Terjemahan/Lokal
1. The Rosie Project – Graeme Simsion (IDR 66.300) Link

2. Namaku Merah – Orhan Pamuk (IDR 84.150) Link

3. Istanbul – Orhan Pamuk (IDR 58.650) Link

4. Gelombang – Dee Lestari (IDR 63.600) Link

5. To All The Boys I’ve Loved Before – Jenny Han (IDR 56.400) Link

6. P.S. I Still Love You – Jenny Han (IDR 61.600) Link

7. Year of the Hyenas – Brad Geagley (IDR 76.075) Link

8. Day of the False King – Brad Geagley (IDR 62.400) Link

9. The False Prince – Jennifer A. Nielsen (IDR 48.000) Link

10. The Runaway King – Jennifer A. Nielsen (IDR 64.000) Link

11. The Confession – John Grisham (IDR 78.400) Link

Sebelumnya, saya mau mengucapkan terima kasih untum Santa yang akan mewujudkan keinginan saya.

Sampai ketemu di postingan riddle-nya Santa.

image

[Opini Bareng] Karakter Tokoh Utama

image

Postingan pertama Opini Bareng ini disponsori oleh cuaca mendung dan flu. Setelah bulan lalu nggak sempat menulis, kali ini saya ingin sharing tentang tokoh utama.

Apakah kamu menyukai karakter utama yang serba sempurna dan mirip dengan kepribadianmu?

Saya nggak suka tokoh utama yang serba sempurna atau tipe Mary Sue. Malah rasanya pengen nimpuk atau mencekik lehernya gitu deh kalau mememukan karakter serba sempurna nan innocent-angelic baik hati, kaya raya, disukai tua muda dengan wajah cantik menawan, kulit bening yang bikin cowok klepek-klepek. Menurut saya, tokoh seperti itu tidak memiliki karakter (yang kuat) dan mudah dilupakan pembaca.
Dan tokoh yang mirip kepribadian saya? Lebih baik jangan deh, hehehe. Salah satu tujuan saya membaca adalah ingin keluar dari dunia nyata, jadi saya berharap bertemu dengan tokoh yang memiliki kepribadian yang jauh berbeda dengan saya.

Apakah kamu menyukai karakter tokoh utama yang hidupnya penuh dengan masalah dan ketidaksempurnaan?

Saya lebih suka tokoh dengan karakter yang realistis, believable. Nggak ada manusia yang sempurna, dan, menurut saya, nggak ada juga manusia yang sial terus dalam hidupnya. Realistis. Kadang di atas, kadang di bawah. Kadang bijak, kadang impulsif. Perpaduan antara baik dan jahat, punya kekurangan dan masalah yang bisa diselesaikan di akhir cerita.

Apakah kamu menyukai tokoh utama yang cerewet atau pendiam?

Saya lebih suka tokoh yang pendiam dan pemikir, apalagi yang agak-agak psycho. Karena dalam kehidupan nyata saya capek dengar orang bawel, saya berharap tidak menemukan tokoh yang cerewet di dalam buku yang saya baca.

Beberapa tokoh utama wanita yang nempel di ingatan saya:

1. Ci Xi (The Imperial Woman by Pearl S. Buck)

Novel ini diangkat dari kisah nyata Ratu Ci Xi yang berkuasa pada era Dinasti Mancu. Walau novel ini versi fiksinya, tokoh Ci Xi yang cerdas, ambisius, dan kejam terasa nyata. Sampai saya mencari buku biografi Ci Xi untuk crosscheck. Ci Xi dikisahkan begitu haus akan kekuasaan. Di sisi lain, seperti wanita pada umumnya, dia juga lemah jika berurusan dengan perasaan. Menurut saya, Ci Xi tidak bisa dikategorikan sebagai protagonis atau antagonis, karena dia merupakan perpaduan keduanya.

2. Linda (Adultery by Paulo Coelho)

Ketika saya membaca buku Adultery, Gwyneth Paltrow yang saya bayangkan sebagai sosok Linda. Linda adalah seorang jurnalis yang sudah menikah dan memiliki 2 anak. Kehidupan yang sempurna tidak membuatnya puas. Ia main gila dengan mantan pacarnya. Tokoh Linda sangat jauh dari sempurna, bahkan cenderung rapuh. Dan jika Linda adalah wanita Indonesia, saya yakin dia pasti jadi bulan-bulanan cemoohan publik.

Bagaimana denganmu? Tokoh seperti apa yang kamu sukai?

Sampai bertemu di Opini Bareng berikut ya. Have a great day.

image

[Book Review] The Translator by Leila Aboulela

image

image

image

Judul: The Translator (Sang Penerjemah)
Penulis: Leila Aboulela
Web Penulis: di sini
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Web Link: di sini
Terbit: Oktober 2011
Tebal: 272 halaman
ISBN: 9789792275865
Format: paperback
Kategori: Fiksi
Genre: Romance, Religion, Cultural
Beli di: Bazaar Gramedia Bintaro Plasa
Harga: IDR 15,000
Kalimat Pembuka:
Dia bermimpi hari itu hujan dan dia tidak bisa pergi keluar untuk menemui lelaki itu seperti yang telah direncanakannya.

image

Sammar, janda berkebangsaan Sudan, bekerja sebagai penerjemah bahasa Arab di universitas di Skotlandia. Sejak kematian mendadak suaminya, anak lelaki satu-satunya tinggal dengan keluarga Sammar di Khartoum, meninggalkan dia sendirian di Aberdeen yang dingin dan kelabu, berduka dan kesepian. Tetapi ketika dia mulai menerjemahkan untuk Rae, peneliti Islam dari Skotlandia, keduanya menjalin persahabatan yang sangat kuat yang membangunkan keinginan hidup Sammar yang selama ini dikubur dalam-dalam. Saat mereka mulai jatuh cinta, Sammar tahu mereka harus lebih dulu mengatasi perbedaan di antara mereka dalam menyikapi keyakinan masing-masing. Gabungan kisah cinta, antara manusia dan Tuhan-nya dirangkum dengan indah dalam cerita ini, The Translator adalah kisah keberanian seorang wanita untuk tetap teguh dengan keyakinan, diri, dan cintanya.

image

Terus terang saya bingung bagaimana meresensi buku ini. Dari awal hingga halaman 50an terasa flat dan tersendat-sendat, tidak jelas ke mana tujuannya. Pikiran Sammar, tokoh utamanya, juga melompat-lompat maju mundur, membuat saya jadi maju mundur juga bacanya.

Seperti yang sudah disebutkan di blurb, Sammar adalah penerjemah bahasa Arab di Skotlandia. Ia bekerja dengan Rae, peneliti Islam asal Skotlandia. Hubungan yang terjalin sangat lamban.
Profesi Sammar sebagai penerjemah juga tidak terlalu dalam tergali. Ia lebih banyak bercerita tentang keluarganya.

Rangkaian kata yang ditulis Aboulela puitis, tapi terkesan jadi bertele-tele karena lama sekali menuju tujuan.

Buku ini cocok untuk pembaca yang sabar.

image

[Book Review] An Abundance of Katherines by John Green

image

image

image

Judul: An Abundance of Katherines (Tentang Katherine)
Penulis: John Green
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Web link: klik
Tanggal terbit: September 2014
Tebal: 320 halaman
ISBN: 978-602-03-0893-7
Format: paperback
Kategori: Fiksi
Genre: Romance, Young Adult, Friendship
Beli di: Dapat dari Santa
Kalimat pembuka:
Pada pagi hari si anak ajaib Colin Singleton lulus SMA dan ditinggalkan untuk kesembilan belas kalinya oleh gadis bernama Katherine.

image

Katherine V menganggap cowok menjijikkan.
Katherine X hanya ingin berteman.
Katherine XVIII memutuskan Colin lewat email.

Kalau soal pacar, ternyata tipe yang disukai Colin Singleton adalah cewek-cewek bernama Katherine.

Dan kalau soal Katherine, Colin selalu jadi yang tercampak. Setelah diputuskan Katherine XIX, cowok genius yang hobi mengotak-atik anagram ini mengadakan perjalanan panjang bersama teman baiknya. Colin ingin membuktikan teori matematika karyanya, supaya dapat memprediksi hubungan asmara apa pun, menolong para Tercampak, dan akhirnya mendapatkan cinta sang gadis.

image

Memang pendapat Kirkus Review tidak bohong, buku ini sangat menghibur. Coba baca saja kalimat pembukanya, ngenes banget nasib Colin.
Membaca buku ini membuat saya kembali lagi ke masa SMA, di mana kaum geeks malah lebih populer daripada jocks (karena 90% siswa di SMA saya memang kaum culun).

Adalah Colin yang cerdas dan memiliki 19 pacar yang semuanya bernama Katherine (huruf depan ‘K’ bukan ‘C’) dan, sialnya, semua Katherine mencampakkan Colin.
Yang membuat saya heran, nerds itu biasanya susah dapat pacar, tapi kenapa Colin bisa ya punya 19 pacar?

Lalu, setelah dicampakkan oleh Katherine ke-19, Colin bersama sahabatnya, Hassan, bertualang demi mencari makna hidup, juga mencari tahu perhitungan tentang hubungan percintaan. Saya yang alergi dengan matematika sempat jeda sebentar demi memahami kurva-kurvaan dan tetek bengek ilmu matematika di buku ini.

Saya memang percaya, tiap orang memiliki pola, tapi saya nggak sedetail Colin yang sampai memakai rumus. Memang Colin ini aneh.

Colin dan Hassan berhenti di suatu tempat bernama Gutshot dan mereka berkenalan dengan seorang gadis bernama Lindsey Lee Wells (Southern abis memang namanya).

Ok, stop sampai di sini kalau nggak nanti jadi spoiler.

Sesuai dengan judulnya, An Abundance of Katherines memang buku yang unik dan bisa dikatakan one in a million. Saya lebih menyukai buku ini daripada The Fault in Our Stars.
John Green mampu membuat saya, yang bukan penggemar genre Young Adult, betah membaca karyanya hingga habis.

Yang bikin saya agak kesal tentu saja kelakuan Colin yang aneh dan cenderung annoying dengan segala keanehan dan OCD-nya. Sebaliknya, Hassan yang lucu dan menyenangkan jadi terlihat lebih ‘menonjol’.

Dan… saya suka banget sama covernya. Sampai saya otak-atik keisengan bikin versi ‘orang’-nya.

image

image

Nah, sekarang saatnya saya membuka jati diri Santa yang riddle-nya sudah dipost di sini.
Mudah-mudahan bener ya… apakah benar Santa saya Non Inge? Kalau benar, ditunggu pengakuannya ya 😂😁. Terima kasih banyak sudah mengirim 2 buku keren untuk saya *kecup virtual*

Sampai bertemu di even Secret Santa berikutnya 😍

image

image

[Event] Secret Santa 2014: The Riddle

image

Tahun kedua saya ikut event Secret Santa BBI. Tadinya sempat ragu ngga mau ikutan karena takut nggak sempat baca buku dan posting sesuai jadwal. Tapi ternyata saya masih berjodoh dengan event ini.

Ini penampakan hadiah dari Santa yang baik hati 🙂

image

Kertas kadonya cakep yah 💜. Pas banget karena saya suka natal dan Santa Klaus.

Sebenarnya saya ngga tega merusak bungkus kado yang lucu itu, tapi apa daya harus saya robek karena penasaran dengan isinya.

image

Saya dikasih Siddharta-nya Herman Hesse dan An Abundance of Katherines by John Green. Dua buku ini memang sudah lama saya idam-idamkan. Terima kasih banyak ya, Santa.

Nah, sekarang tinggal riddlenya nih. Santa saya ternyata kreatif dan orangnya simple, nggak ribet. Dan, yang bikin saya seneng, Santa saya ini seorang ibu dari dua anak yang lucu ini.

image

Mungkin karena terbiasa bermain dengan dua anaknya, Santa juga ingin mengajak saya bermain puzzle. Santa, I love your riddle.

Berkat bantuan teman-teman di Bajaj Jabo, saya berhasil stalking akun socmed Santa saya dan sepertinya saya tahu siapa orangnya.

Terima kasih, Santa, juga Mbak Maria yang menjadi perpanjangan Santa.

image

London Tea Party with Windry Ramadhina @gagasmedia

20130819-105102.jpg

Seperti janji gue bulan lalu, gue akan memposting liputan tentang #STPC Book Club yang diprakarsai oleh Gagasmedia.

20131006-110107.jpg

Untuk event perdana ini, #STPC Book Club mengundang Windry Ramadhina sehubungan dengan novelnya, London: Angel.

Sebanyak 10 orang #GagasAddict dan Book Blogger diundang untuk menghadiri acara yang bertempat di sebuah kafe dengan logo hitam putih (mirip dengan cover novel Bang Ino sebenarnya) di kawasan Jakarta Selatan. Namun, nggak semua #GagasAddict bisa hadir dalam kesempatan ini.

Jadi, ceritanya gue mendapat email undangan dari Om Em tentang event ini. Dengan antusias, gue menjawab dan dengan senang hati hadir di acara ini.

Sebelum membahas tentang isi novel London, para peserta diberi tugas untuk membuat bookmark lucu dengan potongan renda dan kertas yang menggambarkan hujan dan payung merah.

Diskusi London sendiri berlangsung seru. Om Em sebagai moderator bertanya pada Windry dan para peserta tentang kesan-kesan mengenai cerita, bagian favorit, tokoh-tokohnya, juga setting yang memperkuat cerita London:Angel. Ketika ditanya tentang tokoh mana dari novel London yang ‘kamu’ banget, mayoritas peserta cewek menjawab Ayu. Padahal tokoh Ayu termasuk tokoh minor di novel ini, tapi meninggalkan kesan yang mendalam bagi pembaca.

Lalu, para peserta cowok juga menyukai tim hore-nya Gilang yang memberi ide dan support agar Gilang mengejar Ning ke London.

Windry juga bercerita tentang bagaimana ia meriset tempat. Hingga detil tentang suasana hotel di sana juga tak luput dari perhatiannya. Gue juga baru tahu di sana tidak ada TV di dalam kamar penginapan.

Diskusi seru ini juga diselingi dengan acara minum teh dan hidangan brownies. Entah kenapa, kepala gue pusing, dan perut gue neg hingga gue harus bolak-balik ke toilet untuk (maaf ya) muntah. Dan acara muntah-muntah ini berlangsung hingga tiga hari.

Namun, gue sangat menikmati acara diskusi seru bersama teman-teman #GagasAddict. Oiya, acara ini kedatangan tamu spesial, yaitu Sefriyana Khairil yang baru saja merilis novel Tokyo. Karena keterbatasan waktu, gue nggak sempat nanya-nanya tentang novel terbarunya Sefri. So, please, adakan juga ya #STPC Book Club Tokyo dan jangan lupa untuk mengundang Lust and Coffee lagi.

20131006-110230.jpg

Akhir kata, Lust and Coffee ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Om Em, mbak Echa, Gagasmedia dan Windry Ramadhina, juga teman-teman #GagasAddict yang sudah menjadikan Minggu tanggal 22 September sore kemarin sangat menyenangkan.

Kisses,

20130725-125307.jpg

Note: foto-foto diambil dari Nyunyu.com

STPC Project @ Lust & Coffee in September @Gagasmedia @Bukune

20130819-105102.jpg

Lust & Coffee bekerjasama dengan Gagasmedia dan Bukune akan menggelar special event di bulan September, yaitu Project Setiap Tempat Punya Cerita di mana kalian akan diajak untuk bertualang dari Paris hingga Tokyo.

Mulai tanggal 1 sampai 30 September 2013, bakalan ada review dari novel-novel serial STPC. Lalu, ada juga wawancara dengan penulis STPC, seperti Winna Efendi, Moemoe Rizal, Prisca Primasari, Kireina Enno, dll. Selain wawancara dengan penulis, para editor, ilustrator, bahkan proofreader akan ditodong untuk memberikan komentar mengenai serial STPC ini.

Untuk apresiasi pembaca blog Lust & Coffee, bakalan ada giveaway berhadiah paket novel serial STPC dilengkapi dengan note dan travel tag persembahan dari Gagasmedia dan Bukune.

Syarat giveaway akan diposting pada tiap review novel STPC yang akan dimulai dari novel Bangkok karya Moemoe Rizal. Tanggal posting giveaway pertama adalah 1 September 2013.

Jangan lupa catat ya tanggalnya dan siapkan kopormu untuk bertualang keliling dunia bulan depan ^^

See you in September 🙂

20130330-114856.jpg

200 Years of Pride and Prejudice

20130809-123327.jpg

Nggak sengaja menemukan postingan tentang perayaan 200 tahun hari jadinya novel legendaris Pride and Prejudice karya Jane Austen. I was wowed by the enthusiasm of Janeiacs around the world. The anniversary is a big deal. Check out the link here

Seandainya perayaan Pride and Prejudice ini ada di Jakarta, dengan bahagianya gue bakalan menghadiri. Bayangkan aja, ada pameran novel edisi pertama Jane Austen, cosplay, pembacaan puisi/potongan novel, dan nonton film bareng di teater. Juga diskusi novel bersama fellow Janeites.

Karena gue juga baru tahu tentang perayaan ini setelah pertengahan lebih tahun 2013, gue tidak akan mengadakan event khusus.

Ingin merasakan hype-nya perayaan anniversary Pride and Prejudice dengan lanjut baca novel tersebut yang sempat tertunda.

Gue juga akan menonton filmnya yang dibintangi oleh Keira Knightly.

Happy anniversary, Pride and Prejudice ^^

Selamat menikmati hari libur.

20130622-091605.jpg

Pic from here