Blog Archives

[Book Review] Slammed by Colleen Hoover

https://lustandcoffee.files.wordpress.com/2013/06/book_info.jpg

20140221-042907.jpg
Judul: Slammed (Cinta Terlarang)
Seri: Slammed #1
Penulis: Colleen Hoover
Penerjemah: Shandy Tan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: April 2013
Tebal: 336 halaman
ISBN: 978-979-22-9518-4
Kategori: Novel Fiksi
Genre: Young Adult, Romance, Teen, Family, Drama
Beli di: Mbak Maria
Harga: Rp. 44,000
Kalimat pembuka:
Aku dan Kel memuat dua kardus terakhir ke dalam truk U-Haul.

book_blurb

Layken harus kuat demi ibu dan adiknya. Kematian mendadak sang ayah, memaksa mereka untuk pindah ke kota lain. Bayangan harus menyesuaikan diri lagi dengan lingkungan baru sungguh menakutkan Layken. Namun semua berubah, begitu ia bertemu dengan Will Cooper, tetangga barunya.

Will memang menarik. Dengan ketampanan dan senyum memikat, pemuda itu menularkan kecintaannya pada slams––pertunjukan puisi. Perkenalan pertama menjadi serangkaian hubungan intens yang membuat mereka semakin dekat, hingga keduanya bertemu lagi di sekolah…

Sayangnya, hubungan mereka harus berakhir. Perasaan yang mulai tumbuh antara Will dan Layken harus dihentikan. Pertemuan rutin mereka di kelas tak membantu meniadakan perasaan itu. Dan puisi-puisi menjadi sarana untuk menyampaikan suara hati. Tentang sukacita, kecemasan, harapan, dan cinta terlarang mereka.

thoughts

Sebelum Iif menentukan buku ini sebagai bacaan Reight bulan Desember, saya sudah punya buku ini dan lanjutannya, Point of Retreat. Saya tertarik membaca buku ini karena direkomendasikan oleh Mbak Maria dan ratingnya juga cukup tinggi di Goodreads.

Awalnya saya sempat tersendat-sendat membaca buku ini, entah kenapa. Belum terlihat hal yang menarik. Namun setelah 40 halaman rasanya lancar, malah jadi ketagihan.

Slammed bercerita tentang Layken (biasa dipanggil ‘Lake’) yang pindah dari Texas ke Michigan bersama ibunya, Julia, dan adik laki-lakinya yang berusia 9 tahun bernama Kel.
Belum sempat menurunkan barang, Kel sudah asyik bermain bersama anak laki-laki seusianya, Caulder, yang tinggal di seberang jalan. Kakak Caulder, Will, adalah pria yang menarik. Tidak perlu menunggu lama, Lake dan Will terlibat insta-love.

Kencan pertama mereka merupakan kejutan. Will membawa Lake ke sebuah kelab yang disulap menjadi arena pembacaan puisi, atau disebut slam. Tak disangka, Lake terkesima dan terhanyut dengan puisi yang dibacakan satu peserta.

Malam itu juga, Lake melihat satu sisi Will yang berbeda, yang tidak biasanya ia tampilkan. Keduanya bertambah dekat.

Ketika Lake masuk sekolah, suasana jadi berbeda. Ia berteman dengan gadis eksentrik bernama Eddie (nama yang dipilihnya sendiri). Lake mendapati Will sebagai guru bahasa Inggrisnya. Dunia seolah terbalik. Hubungan mereka harus dihentikan demi menyelamatkan karier Will yang ada sangkut pautnya dengan masa lalunya.

Sementara itu, Lake juga mencurigai ada sesuatu yang disembunyikan oleh ibunya. Sesuatu yang ketika ia ketahui membuat ia menjadi mirip dan lebih dekat dengan Will.

Points of Discussions:

1. First impression
Suka dengan covernya yang sederhana tapi mewakili judulnya. Tapi saya juga suka dengan versi bahasa Jerman ini:

20140222-045309.jpg

2. How did you experience the book?
Agak tersendat-sendat di awal, belum tahu kemana arah ceritanya. Tapi setelah 40 halaman, lancar. CNPID (Could Not Put It Down).

3. Characters
Layken: Gadis Selatan yang agak blak-blakan. Tidak bisa menerima kenyataan bahwa Will adalah gurunya. Keras kepala, tapi sangat penyayang. Cinta berat dengan The Avett Brothers dan Johnny Depp.

Will: berjuang setengah mati untuk menjaga jarak dengan Lake demi menyelamatkan adiknya. Yatim piatu yang sesekali menengok kakek-neneknya. Sangat menyayangi Caulder. Menyukai puisi dan memilih untuk mencurahkan perasaannya lewat acara slam.

Eddie: gadis eksentrik yang berpindah-pindah dari satu shelter home ke shelter home lainnya. Kekasih Gavin. Periang, jago menyimpan rahasia, suka menulari energinya pada Lake. Sangat disayang oleh ayah angkatnya.

4. Plot
Plotnya mengingatkan saya dengan bagian dari serial Pretty Little Liars, terutama hubungan Lake-Will yang mengingatkan saya dengan hubungan Aria-Ezra. Lalu, sedikit latar belakang Eddie dan acara slam yang kebetulan ada di beberapa episode serial The Fosters yang sedang saya tonton. Menggunakan plot maju dengan menceritakan latar belakang lewat deskripsi dan dialog.

5. POV
Slammed diceritakan dari sudut pandang Layken, menggunakan POV orang pertama.

6. Main Idea/Theme
Sesuai dengan tagline-nya, yaitu cinta terlarang. Cerita di buku ini seputar kisah cinta Will dan Lake yang terlarang, karena mereka berstatus guru dan murid. Dibumbui dengan slam dan penyakit, serta drama keluarga.

7. Quotes

Keterbatasan itu ada untuk dilampaui. (hal. 253)
Satu-satunya kesamaan di antara kami semua adalah satu hal yang tidak terhindarkan. Yaitu, kami semua pada akhirnya akan mati. (hal. 251)

8. Ending
Ending-nya mengharu-biru. Sangat puas.

9. Questions
Tidak ada

10. Benefits
Kematian adalah hal mutlak, bagian dari garis hidup manusia. Seharusnya, tiap orang harus siap untuk menghadapinya, baik itu kematian orang terdekat atau kematian diri sendiri. Saya mendapat pandangan tentang cara penerimaan melalui buku ini.

11. Lain-lain
Ada sedikit keganjilan dari buku ini, cuma sedikit aja sih. Beberapa dialog memang panjang, tapi itu masih saya maklumi. Nah, ada satu yang menurut saya agak aneh, seperti ini:

“Kupandangi lekat-lekat bola itu di tanganku, menyusurkan jariku di sekeliling kulit yang membalutnya, menyentuh huruf-huruf merek bola kaki yang tercetak di bagian sampingnya. Bola berbentuk bulat itu bahkan beratnya tidak sampai setengah kilo. Aku lebih memilih bola kulit konyol di tanganku ketimbang darah dagingku sendiri.” (hal. 240)

Adegan tersebut sewaktu Will sedang bicara dengan Eddie dan Lake di kelas. Menurut saya kok seperti berpuisi ya? Padahal konteksnya sedang menceritakan kejadian masa lalu. Hanya detailnya seperti narasi.

Yang lainnya, ada dua adegan yang membuat saya terharu. Pertama, ketika Julia berbicara dari hati ke hati dengan Lake tentang kondisinya. Yang satunya, saat perayaan ulang tahun Eddie, ketika ayah angkatnya meminta Gavin membacakan puisi untuk Eddie, lalu melepas balon-balon. Manis dan mengharukan, sampai menitikkan air mata saat membaca adegan itu. Juga surat terakhir dari Julia untuk Lake.

Saya merekomendasikan Slammed untuk yang suka genre drama dan ingin bacaan yang mengharu-biru.

Nggak sabar untuk membaca Point of Retreat

20140222-044816.jpg

Happy Weekend^^

20131128-083529.jpg