[Book Review] Kesetiaan Mr. X by Keigo Higashino
Judul: Kesetiaan Mr. X
Seri: Detektif Galileo #3
Penulis: Keigo Higashino
Alih Bahasa: Faira Ammadea
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Juli 2018
Tebal: 320 halaman
ISBN: 9786020330525
Format: Paperback
Kategori: Fiksi
Genre: Thriller, Suspense
Beli di: Gramedia Gandaria City
Harga: IDR 75,000 (Disc. 10% dengan Flazz Gramedia)
Kalimat pembuka:
Pukul 07.35. Seperti biasa, Ishigami meninggalkan apartemen pagi-pagi sekali.
Ketika si mantan suami muncul lagi untuk memeras Yasuko Hanaoka dan putrinya, keadaan menjadi tak terkendali, hingga si mantan suami terbujur kaku di lantai apartemen. Yasuko berniat menghubungi polisi, tetapi mengurungkan niatnya ketika Ishigami, tetangganya, menawarkan bantuan untuk menyembunyikan mayat itu.
Saat mayat tersebut ditemukan, penyidikan Detektif Kusanagi mengarah kepada Yasuko. Namun sekuat apa pun insting detektifnya, alibi wanita itu sulit sekali dipatahkan. Kusanagi berkonsultasi dengan sahabatnya, Dr. Manabu Yukawa sang Profesor Galileo, yang ternyata teman kuliah Ishigami.
Diselingi nostalgia masa-masa kuliah, Yukawa sang pakar fisika beradu kecerdasan dengan Ishigami, sang genius matematika. Ishigami berjuang melindungi Yasuko dengan berusaha mengakali dan memperdaya Yukawa, yang baru kali ini menemukan lawan paling cerdas dan bertekad baja.
Saya membeli buku ini secara random di Gramedia Gandaria City tanpa mengetahui rating di Goodreads (yang ternyata 4 bintang).
Dari sinopsisnya, saya tahu buku ini bakal seru dan memeras otak untuk memecahkan teka-teki pembunuhan yang rumit. Selain itu, thriller dan misteri merupakan genre bacaan favorit saya.
Sesosok mayat ditemukan di tepi sungai Edo di sisi Tokyo. Mayat tersebut ditemukan oleh seorang kakek dalam kondisi yang mengenaskan: telanjang bulat, wajahnya hancur tak berbentuk, dan jari-jarinya terbakar.
Detektif Kusanagi dan partnernya, Kishitani, harus bekerja keras dalam memecahkan kasus ini. Sulit untuk melacak identitas korban karena pembunuh sengaja melenyapkan sidik jari korban. Tapi, di dekat mayat ditemukan sepeda baru yang kedua bannya sengaja dikempiskan. Tim forensik berhasil menemukan sidik jari di kemudi, sadel, dan rangka sepeda. Juga ditemukan pakaian yang diduga milik korban beberapa ratus meter dari TKP. Pakaian tersebut dijejalkan ke dalam tong sake dan sebagian sudah terbakar.
Petunjuk yang mengarah pada korban muncul saat polisi memeriksa penginapan di Distrik Edogawa. Ada informasi mengenai seorang tamu pria Hostel Ogiya di Kaneido yang menghilang tanggal 11 Maret, tepat ketika mayat tersebut ditemukan. Ditemukan sehelai rambut di kamar hostel yang cocok dengan mayat tersebut. Nama korban adalah Shinji Togashi.
Setelah menyelidiki identitas Togashi, muncul tiga nama tersangka, yaitu Yasuko Hanaoka, mantan istri Togashi yang memiliki motif kuat untuk melakukan pembunuhan. Tersangka kedua adalah Ishigami, guru Matematika yang genius sekaligus misterius, tetangga Yasuko yang setiap hari membeli bento di tempat Yasuko bekerja. Dan tersangka ketiga adalah Kudo, bekas tamu kelab malam tempat Yasuko pernah bekerja sebagai pramuria yang menaruh hati pada Yasuko.
Kusanagi yang menemui jalan buntu meminta bantuan sahabatnya, Yukawa, dosen Fisika Universitas Teito yang dijuluki Detektif Galileo karena kemampuannya memecahkan teka-teki pembunuhan yang rumit.
Yukawa yang kenal dengan Ishigami di universitas ketika sama-sama menjadi mahasiswa, meminta Ishigami untuk membantu mengusut kasus pembunuhan Togashi, tetapi Ishigami tidak banyak membantu karena ia mengaku tidak tahu banyak tentang Yasuko dan kasus pembunuhan tersebut.
Masing-masing tersangka memiliki alibi yang kuat, memaksa Yukawa dan Kusanagi memeras otak dan melengkapi kepingan puzzle untuk menelaah pikiran si pembunuh.
Yang saya sukai dari buku ini adalah cara bertutur penulis yang tidak bertele-tele. Biasanya novel Jepang alurnya lamban dan kaku, tapi tidak dengan novel ini. Alurnya tidak terlalu cepat dan banyak teori matematika dan fisika yang berhubungan dengan petunjuk pembunuhan. Penulis menggiring pembaca untuk mencari ‘celah’ dari petunjuk yang disampaikan oleh Ishigami dan Yukawa.
Karakter utama dalam buku ini memiliki latar yang sangat menyedihkan. Pembaca dengan mudah menaruh simpati karena mendekati akhir, motif pembunuh terkuak dan alasannya masuk akal.
Dan yang terakhir adalah twist-nya yang tidak terduga. Saya jadi teringat dengan lagu lawas milik Mr. Big yang berjudul “Anything For You”. Seseorang bisa melakukan apa saja demi cinta, termasuk membunuh.
Saya menunggu buku lain dari seri Detektif Galileo. Semoga segera diterjemahkan.
Ketidaksabaran takkan memecahkan masalah.
Posted on August 30, 2016, in Uncategorized. Bookmark the permalink. 1 Comment.
Thanks for sharing